SultengTerkini.Com,PALU– Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng), Bartholomeus Tandigala menjawab isu beredar tentang masih adanya warga yang membangun pemukiman di zona merah atau zona rawan bencana (ZRB) dikarenakan lemahnya sosialisasi.
“Sosialisasi seringkali dilakukan, bahkan setiap pertemuan sudah disampaikan bagaimana bahayanya bermukim di sekitar zona merah,” katanya kepada media ini, Kamis (13/6/2019).
Bukan hanya sosialisasi, pemasangan patok ZRB serta pemasangan plan imbauan bahaya membangun di lokasi eks likuefaksi juga sudah dilakukan.
Dengan begitu, kata Bartho mestinya masyarakat sudah memahami betul adanya larangan serta bahaya membangun di lokasi rawan tersebut.
“Masyarakat sudah tahu lokasi itu berbahaya, sudah pasti tidak ada pembangunan apapun,” katanya.
Mestinya kata Bartho, yang perlu dipikirkan bagaimana menyikapi keluhan warga terdampak, dimana sampai saat ini masih terus menunggu bantuan, baik itu bantuan stimulan serta penyediaan hunian sementara.
“Prosesnya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Warga terdampak adalah saudara kita semua, maka dari itu kita semua harus membantu dan ini tanggung jawab kita semua tanpa terkecuali,” katanya. MAD
Komentar