Workshop di Palu, Dewan Pers: Media Online di Indonesia Capai 43.500

WhatsApp Image 2019-07-15 at 20.50.56
PULUHAN jurnalis yang didominasi Pemimpin Redaksi dari media cetak, radio, televisi dan online di Kota Palu, Sulawesi Tengah mengikuti Workshop Peliputan usai Pemilu 2019 di sebuah hotel Jalan Mohammad Hatta, Senin (15/7/2019). FOTO: ICHAL

SultengTerkini.Com, PALU– Puluhan jurnalis yang didominasi Pemimpin Redaksi (pemred) dari media cetak, radio, televisi dan online di Kota Palu, Sulawesi Tengah mengikuti Workshop Peliputan usai Pemilu 2019 di sebuah hotel Jalan Mohammad Hatta, Senin (15/7/2019).

Pelatihan yang digelar oleh Dewan Pers itu menghadirkan tiga narasumber atau pemateri yakni Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh, Anggota Dewan Pers Ahmad Djauhar dan Mantan Rektor Universitas Tadulako Muhammad Basir.

Dalam paparannya, Ahmad Djauhar mengatakan, sebelum, saat dan setelah pemilu, jurnalis selalu terlibat secara proaktif dalam proses tersebut.

Ia mengatakan, banyak media terlibat dalam proses itu, tetapi sayangnya banyak pula yang belum terverifikasi di Dewan Pers.

“Hal ini dikhawatirkan jika tersandung kasus, pihaknya sulit melakukan pendampingan karena medianya belum terdaftar di Dewan Pers,” kata Ahmad Djauhar yang menjabat sebagai Ketua Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Perusahaan Dewan Pers.

Ia menyebutkan, saat ini ada sekitar 47 ribu media massa di seluruh Indonesia yang harus diverifikasi dengan berbagai jenis mulai dari cetak, media siar/broadcast dan media online.

Untuk itu, Dewan Pers akan menerapkan sistem pendataan secara proaktif.

Ia mengatakan, Indonesia boleh dikatakan menjadi salah satu negara dengan jumlah media terbanyak di dunia, total mencapai 47 ribu dengan aneka jenis mulai dari cetak, siar, dan online.

Meruyaknya media massa itu kata Ahmad terjadi antara lain karena terjaminnya kemerdekaan pers, ditiadakannya izin untuk pendirian media, mengikuti tren teknologi yang terjadi di dunia serta kemudahan dalam pembuatan media.

Berdasarkan data Dewan Pers, hingga akhir tahun 2018 terdapat 43.500 media online dari sekitar 47 ribu media di seluruh Indonesia.

Dari jumlah sebanyak itu kata Ahmad, per medio Juni 2019, media berita yang terverifikasi baru 3.470 perusahaan pers, terdiri dari 364 faktual, 1.177 administratif, mengingat belum adanya konstituen dari asosiasi perusahaan pers berbasis online yang menjadi konstituen Dewan Pers.

Sementara jumlah media cetak di Indonesia medio 2018 sekitar 744 judul, merosot dari 1.218 judul pada tahun 2015, 811 judul pada 2016, 793 judul di 2017.

Saat ini ada dua organisasi media online yang sudah diakui di Dewan Pers yakni Asosiasi Media Siber Indonesia atau AMSI dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). CAL/SAH

Komentar