SultengTerkini.Com, PALU– Sebanyak 113 nelayan di Kelurahan Mamboro Kota Palu, Sulawesi Tengah kini tak melaut akibat perahu hancur dihantam Tsunami, 28 September 2018 lalu.
Menurut Ahmad L Maliki yang akrab disapa Bobi, para nelayan sekarang ini memilih tinggal di Hunian Sementara (huntara) daripada melaut karena tidak memiliki perahu.
“Nelayan di sini banyak sekali. Sekarang vakum karena tidak ada perahu, mereka tidak melaut,” katanya kepada media ini.
Bobi yang juga Ketua Kelompok Nelayan Mamboro mengungkapkan, nelayan yang terdata ada 114 orang dan memiliki perahu, namun yang aktif melaut hanya sekitar 80 nelayan.
“Sekarang nelayan yang aktif hanya empat persen saja dan masih memiliki perahu,” ungkapnya.
Untuk upaya mendapatkan perahu lagi, kata Bobi bergantung pada bantuan pemerintah.
Sampai saat ini, tidak ada satupun bantuan dari Pemerintah Kota Palu menyediakan perahu bagi nelayan.
“Rata- rata bantuan yang datang dari NGO semua. Dari pemerintah sama sekali belum ada. Akibatnya nelayan sekarang diam di huntara,” katanya. MAD
Komentar