SultengTerkini.Com, PALU– 455 Jemaah Calon Haji (JCH) asal Sulawesi Tengah (Sulteng) kloter I yang masuk kloter 7 penerbangan Embarkasi Balikpapan, Kalimantan Timur dilepas secara resmi oleh Gubernur Sulteng Longki Djanggola yang diwakili Sekretaris Provinsi (Sekprov) Mohammad Hidayat Lamakarate di asrama haji Palu, Jalan WR Supratman, Palu Barat, Rabu (24/7/2019) malam.
Kloter 7 tersebut merupakan gabungan dari JCH Kota Palu, Kabupaten Poso, Donggala,Tolitoli, Banggai, Banggai Kepulauan, Parigi, Sigi, Morowali Utara, dan Kabupaten Banggai Laut.
Ratusan JCH itu sudah memasuki asrama haji transit Palu sejak Rabu pagi (24/7/2019).
Dalam sambutannya pada acara pelepasan JCH, Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Rusman Langke berpesan kepada para JCH untuk selalu menjaga kekompakan.
Selain itu atas nama JCH dan panitia penyelenggara ibadah haji Sulteng ia mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas upaya Pemerintah Provinsi Sulteng yang tetap tidak membebankan satu rupiah pun kepada JCH yang berangkat dari Kota Palu menuju embarkasi Balikpapan.
“Ini suatu kesyukuran untuk kita semua karena bapak Gubernur didukung oleh DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Alhamdulillah beberapa tahun terakhir ini telah mengalokasikan anggaran untuk biaya domestik dari Kota Palu sampai ke Balikpapan pulang pergi,” katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para bupati, walikota yang juga telah menganggarkan biaya perjalanan JCH dari daerah menuju ke Kota Palu, terutama untuk keberangkatan domestik.
“Teriring doa dan harapan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kesehatan kepada bapak Gubernur dan seluruh jajarannya dalam menjalankan tugas pemerintahan, sehingga Sulawesi Tengah dapat menjadi salah satu provinsi yang menjadi panutan diantara provinsi-provinsi lainnya,” tuturnya.
Ia pun menyadari sepenuhnya bahwa mulai dari persiapan hingga penyelenggaraan ibadah haji tidak akan terselenggara dengan baik tanpa adanya bantuan dukungan dari berbagai pihak.
Ia mengatakan, 455 JCH kloter 7 ini nantinya didampingi lima petugas haji. Petugas haji tahun ini terdiri dari satu dokter, dua para medis, satu ketua kloter, dan satu pembimbing ibadah.
Rombongan kloter 7 ini akan berangkat Kamis (25/7/2019) hari ini. Pemberangkatan pertama pada pukul 06.00 Wita, disusul penerbangan selanjutnya pukul 08.55 Wita.
“Jumlah Total CJH Sulteng ialah 2.255 dan terbagi lima kloter yaitu kloter 7,8,9,10 dan 11,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, saat melepas JCH, Sekprov Hidayat mengatakan, setiap pelaksanaan ibadah haji ada beberapa komponen yang terlibat di dalamnya mulai dari ketua kloter, pembimbing haji, petugas kesehatan haji dan JCH.
Dari kesekian komponen yang ada ini merupakan satu kesatuan yang akan berangkat dari setiap daerah termasuk Sulteng.
Melalui kesempatan tersebut, Sekprov menyampaikan kepada semua pihak harus bekerjasama dalam penyelenggaraan pemberangkatan sampai dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci dan semua bisa melaksanakan ibadah haji dengan baik.
Pada kesempatan itu, Sekprov juga berharap kepada petugas pendamping haji untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.
Karena menurutnya, para petugas pendamping haji memiliki tanggung jawab yang sangat besar.
Ia mengatakan, Pemprov dan pemerintah kabupaten telah berupaya untuk memberikan yang terbaik untuk JCH dalam rangka pemberangkatan.
“Kalau tahun lalu JCH berangkat haji dan pulangnya sebagian kloter masih tergabung dengan penumpang reguler dan sebagian menaiki pesawat yang disewa, tapi kali ini Gubernur melalui Pemda mengupayakan agar kembalinya jamaah haji dari Tanah Suci nanti setelah sampai di embarkasi haji Balikpapan tidak ada lagi yang menggunakan pesawat reguler,” katanya.
Ia menambahkan, seluruh JCH Sulteng akan pulang naik pesawat sewa dari Balikpapan sampai ke Palu, sehingga tidak ada yang ketinggalan bagasi dan lain sebagainya.
Walaupun hal ini membutuhkan penambahan anggaran yang cukup besar, tapi hal ini tak jadi masalah karena hal ini untuk kepentingan jemaah haji.
Terkait janji pemerintah daerah beberapa tahun lalu yang belum sempat terpenuhi, yaitu menjadikan Kota Palu embarkasi haji antara, Sekprov Hidayat mengungkapkan; sesungguhnya pemerintah daerah dan Kanwil Kemenag telah berupaya.
Namun katanya, karena peristiwa gempa bumi 28 September 2018 silam, mengakibatkan sebagian asrama haji mengalami kerusakan.
Selain itu, landasan pacu di Bandara Mutiara SIS Aljufri mengalami gangguan akibat gempa, akhirnya penetapan Sulteng sebagai embarkasi antara belum bisa dilakukan karena fasilitasnya masih dianggap belum cukup.
“Tapi InsyaAllah pemerintah daerah akan terus mengupayakan secepatnya, Sulteng akan menjadi embarkasi antara, sehingga tidak ada lagi transit ke Balikpapan, dari Palu langsung menuju tanah Suci,” katanya. CAL
Komentar