Pulo Dua Magnet Baru Pariwisata di Sulteng

WhatsApp Image 2019-07-26 at 12.01.57
ACARA pembukaan Festival Pulo Dua di lokasi ruang terbuka hijau Teluk Lalong, Luwuk, Kamis (25/7/2019) malam. FOTO: HUMAS

SultengTerkini.Com, LUWUK– Festival Pulo Dua yang masuk dalam 100 Calender of Events pariwisata nasional 2019 diharap memberi efek loncatan bagi kesejahteraan pembangunan Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Harapan tersebut disampaikan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Mohammad Hidayat Lamakarate mewakili Gubernur Longki Djanggola saat menghadiri acara pembukaan di lokasi ruang terbuka hijau Teluk Lalong, Luwuk, Kamis (25/7/2019) malam.

Sejumlah undangan pihak terkait dari pemerintah daerah di Sulteng, dunia usaha, mitra kerja dan pelaku pariwisata, termasuk Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti.

Sekprov Hidayat mengatakan, kehadiran berbagai komponen pariwisata tersebut bermakna penting dalam membentuk lingkaran koneksi dan silaturahmi guna memajukan pariwisata.

“Kesemuanya itu dibutuhkan dalam memberi rangsangan stimulan bagi pengembangan wisata Pulo Dua yang berprospek cerah,” kata Sekprov mengharap dukungan dan fasilitasi menjadikan Pulo Dua magnet baru penarik wisatawan ke Sulteng.

Satu faktor yang harus dipunyai guna memenangi kompetisi era pariwisata digital katanya, bertumpu pada ketangguhan sumber daya manusia daerah yang harus melek pariwisata supaya tercipta masyarakat berorientasi pariwisata.

“Semoga Banggai dapat menikmati terus manfaat-manfaat industri pariwisatanya,” pungkasnya.

Masuknya Festival Pulo Dua menurut Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultur yang merangkap Ketua 100 Calender of Events, Hesti Rikoastuti, karena festival ini kental unsur-unsur 3C yaitu Culture (budaya), Creative (Kreativitas) dan Commercial (Nilai jual).

Ia berpesan supaya faktor Jalin yaitu Jalan, Air, Listrik dan Internet di destinasi Pulo Dua mesti ditingkatkan, khususnya internet yang belum cukup memuaskan.

“Kata Pak menteri (pariwisata) faktor ABCGM  harus ikut dilibatkan,” katanya.

ABCGM itu Akademisi, Bisnis, Community (Komunitas/masyarakat), Government (Pemerintah) dan Media.

Sementara itu Menteri Susi mengimbau supaya warga menjaga selalu kelestarian terumbu karang sebab tanpanya niscaya dapat mengurangi pundi-pundi pemasukan pariwisata dan perikanan Banggai.

“Tolong jaga terumbu karang supaya banyak ikan-ikan cantik untuk dilihat dan ikan-ikan komersil untuk dijual dan dimakan,” tuturnya.

Bertepatan dengan pembukaan festival dilakukan pula pencanangan Visit Luwuk 2019 dan penyerahan piagam kerjasama kabupaten nabung saham pertama di Indonesia dari BEI kepada Pemkab Banggai. CAL

Komentar