Mangge Rante Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional dari Sulteng

WhatsApp Image 2019-07-30 at 09.03.44
BUPATI Donggala Kasman Lassa bersama Wakil Bupati Mohammad Yasin menerima kunjungan dari Tim Peneliti Pengkajian Gelar Pahlawan Pusat Kementerian Sosial Republik Indonesia di Desa Enu, Kecamatan Sindue, Sulawesi Tengah, Senin (29/7/2019). FOTO: HUMAS

SultengTerkini.Com, DONGGALA– Bupati Donggala Kasman Lassa bersama Wakil Bupati (Wabup) Mohammad Yasin menerima kunjungan dari Tim Peneliti Pengkajian Gelar Pahlawan Pusat (TP2GP) Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia di Desa Enu, Kecamatan Sindue, Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (29/7/2019).

Kunjungan tim dari Kemensos RI tersebut berkaitan dengan pengusulan Pue Lasadindi  (Mangge Rante) sebagai pahlawan nasional dari Provinsi Sulteng.

Sebelum acara dimulai Tim dari Kemensos mengunjungi kediaman Ndo’o Ratu Hindia, yang merupakan salah satu anak dari Pue Lasadindi (Mangge Rante).

Bupati dalam sambutannya menuturkan, Pue Lasadindi merupakan ulama mitologis dan berkarakter karena memiliki nilai kekerabatan dengan alam semesta.

Ia juga memiliki ilmu gaib yang sangat tinggi dan kemampuan mistiknya luar biasa mampu menerawang  kejadian di masa yang akan datang, inilah yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang ada di Sulteng.

Ia mengatakan, Pue Lasadindi mempunyai karakter sangat kuat dengan turunan dan kekeluargaan yang sangat keramat.

Ia juga mempunyai keluarga besar dan turunan madika serta magau yang tidak dapat diragukan dan diakui oleh seluruh masyarakat.

Disamping itu, Pue Lasadindi juga sangat erat kaitannya dengan wentira dan tidak dapat dilepas dengan wentira.

Pue Lasadindi juga dijuluki  mangge rante karena setiap dimasukkan ke dalam penjara ia bisa keluar lagi dan begitu seterusnya karena ia kadang dilihat kadang tidak, sehingga tangannya dirante ini  kekeramatan yang dimiliki oleh Pue Lasadindi.

“Mudah-mudahan apa yang dilakukan hari ini untuk menjadikan dan menetapkan Pue Lasadindi menjadi pahlawan nasional akan menjadi kenyataan,” katanya.

Sementara itu, dari Kementerian Sosial Kurniawati yang merupakan salah satu dari 13 anggota tim pengkaji gelar pahlawan pusat menjelaskan proses dan menindaklanjuti usulan yang telah diajukan oleh Gubernur Sulteng, khususnya dalam hal ini dari Kabupaten Donggala.

Dimana mengajukan Pue Lasadindi sebagai calon pahlawan nasional asal Sulawesi Tengah.

“Kami sudah terima berkasnya dan lengkap semuanya, pengusulan dan pada tahap selanjutnya adalah pembahasan,” ujarnya.

Ia menuturkan, di dalam pengusulan tersebut, mereka menginginkan yang utama adalah berkaitan dengan tokoh calon pahlawan nasional dengan perjuangannya melawan penjajahan, baik penjajahan Belanda maupun masa Jepang.

“Kami hari ini ingin melihat secara langsung karena beda yang tertulis dengan apa yang ada di lapangan,” katanya.

Ia juga menyampaikan, begitu banyak masyarakat berkumpul karena tokoh Pue Lasadindi.

Ini salah satu bukti kecintaan masyarakat dan pengakuan keberadaan masyarakat terhadap tokoh Pue Lasadindi, inilah suatu fakta yang tidak terbantahkan.

Namun demikian pihaknya hanya menelaah secara akademis, tetapi untuk selanjutnya setelah dari tim TP2TG akan berlanjut ke dewan gelar dan tanda kehormatan yang dinaungi oleh Sekretaris Militer,” katanya.

Menurutnya, setelah dari Sekretaris Militer akan masuk langsung ke meja Presiden.

“Disanalah kemudian siapa yang akan menjadi pahlawan nasional tahun ini dan akan diputuskan langsung oleh Presiden,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, ia berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Donggala atas sambutan  diberikan begitu hangat dirasakan, sejak menginjakkan kaki di Kota Palu, Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Donggala dan ini merupakan pengalaman yang luar biasa.

Kementrian Sosial RI , Bupati Donggala yang diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintah dan Kesra beserta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah, selanjutnya berziarah ke makam Pue Lasadindi (Mangge Rante) di Desa Randomayang, Kecamatan Bambaira, Kabupaten Pasang Kayu. CAL

Komentar