SultengTerkini.Com, PALU– Masyarakat RW 04 Kelurahan Layana Indah di Kecamatan begitu antusias menyambut peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia. Dengan dana swadaya, masyarakat memperindah rumah dan lingkungannya.
Pada malam hari, suasana lingkungan RW 04 menyerupai suasana Luwuk Kota ibukota Kabupaten Banggai.
Ketua RW 04 Layana Indah, Supardin mengatakan, masyarakatnya cukup proaktif dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI tahun ini.
Perbedaannya begitu mencolok dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun ini, kata Supardin, masyarakat membeli pernak-pernik termasuk lampu hias untuk mempercantik rumah dan lingkungannya.
“Suasananya kalau malam hari mirip dengan suasana di Luwuk,” tutur Supardin.
Ia menambahkan, pengurus RT maupun pengurus RW tidak membentuk kepanitiaan dalam menghias lingkungan RW 04.
Apa yang dibeli atau bentuk partisipasi masyarakat disesuaikan dengan kemampuan warga masing-masing.
“Jadi tidak ada paksaan. Warga sendiri yang membeli peralatannya, sehingga pengurus RT dan pengurus RW hanya mengkoordinir saja,” lanjut Supardin.
Selain memperindah rumah dan lingkungan, warga bahkan berpartisipasi swadaya untuk melaksanaan sejumlah perlombaan.
“Hadiah lomba disumbang oleh warga yang memiliki kelebihan rezeki,” sebutnya.
Sejumlah lomba yang akan digelar di RW 04 diantaranya lomba sepakbola ibu-ibu, lomba lari karung ibu-ibu, lomba lari kelereng anak-anak dan lomba memasukkan pensil dalam botol.
Sekretaris Lurah Layana Indah, Asri mengaku bangga dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat RW 04. Menurutnya, tingginya partisipasi warga RW 04 dalam memeriahkan Hari Kemerdekaan mesti dicontoh oleh RW lainnya.
“Menurut saya, ini sesuatu yang luar biasa. Tanpa diperintah, masyarakat sudah berinisiatif sendiri,” tutur Asri.
Asri berharap, apa yang dilakukan oleh warga RW 04 tersebut perlu dipertahankan. Semangat kegotongroyongan harus senantiasa dipelihara.
“Seiring perkembangan zaman, semangat kegotongroyongan di masyarakat sudah mulai memudar. Pak walikota senantiasa menekankan hal ini, agar semangat gotong royong ini tidak hilang di masyarakat,” tuturnya. GUS
Komentar