Gubernur Sulteng Sebut Indonesia Peringkat Empat Pengekspor Kopi Terbesar di Dunia

WhatsApp Image 2019-08-23 at 19.37.37
GUBERNUR Sulawesi Tengah Longki Djanggola meninjau stan pameran usai membuka kegiatan Chocolatte and Coffee Fest 2019 di Lapangan Vatulemo, Kota Palu, Jumat (23/8/2019). FOTO: HUMAS

SultengTerkini.Com, PALU– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Richard Arnaldo Djanggola bersama sejumlah pejabat lainnya secara resmi membuka pameran Chocolatte and Coffee Fest 2019.

Pembukaan pameran itu ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Gubernur Longki Djanggola dilanjutkan dengan peninjauan ke stan bertempat di Lapangan Vatulemo, Kota Palu, Jumat (23/8/2019).

Ketua panitia pelaksana yang juga Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Richard Arnaldo Djanggola dalam laporannya mengatakan, kegiatan tersebut berlangsung dari 23 hingga 25 Agustus 2019 dan akan dijadikan sebagai agenda tahunan.

Adapun tujuan dari kegiatan tersebut untuk memberikan pendidikan yang benar tentang manfaat coklat dan biji kopi, baik secara ekonomi maupun kesehatan, mendukung pencapaian target Indonesia menjadi produsen kakao dan biji kopi terbesar ketiga dunia.

Selain itu juga memenuhi kebutuhan dalam negeri dan pasar global, mempercepat peningkatan konsumsi coklat dan kopi nasional.

Kemudian, tujuan lainnya adalah menumbuhkembangkan kecintaan terhadap produk dalam negeri, mendorong hilirisasi industri dalam negeri dengan peningkatan nilai tambah produk kakao dan biji kopi berkualitas, membantu meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia, khususnya petani Sulteng.

Sementara itu, Gubernur Sulteng Longki Djanggola dalam sambutannya menyampaikan dukungan dan apresiasi pada kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng yang telah mendukung pengembangan potensi kakao dan kopi di Indonesia melalui peningkatan nilai tambah.

“Khususnya untuk kakao rumah coklat yang menyediakan coklat premium yang diolah dari biji kakao fermentasi asli dari Sulawesi Tengah dan setelah diversifikasi produk olahan coklat seperti coklat bar, praline, minuman dan sebagainya,” katanya.

Sedangkan untuk biji kopi Sulteng juga memiliki berbagai kualitas yang tidak kalah bagus dari daerah lain.

Menurut gubernur, Indonesia berada di posisi ketiga sebagai produsen biji kakao terbesar dunia setelah Pantai Gading dan Ghana dengan areal seluas kurang lebih 1,9 juta hektar.

Begitupun kopi yang dibudidayakan dan diekspor dari Indonesia menempati peringkat keempat terbesar di dunia dari segi hasil produksi sebanyak 648.000 ton setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia, sehingga Indonesia masih memiliki potensi untuk menaikkan produksinya.

“Melalui kegiatan ini saya mengimbau kepada para pelaku usaha yang bergerak di bidang coklat dan kopi untuk menggunakan produk lokal, sehingga nantinya menjadi salah satu produk unggulan Sulawesi Tengah yang berdaya saing di tingkat regional maupun global serta dapat membawa warna baru dan semangat baru bagi para pelaku usaha kopi dan coklat dalam mengembangkan produknya pascabencana,” katanya.

Gubernur juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM dari Sulawesi Barat yang sudah berpartisipasi dalam pameran perdana Chocolate dan Coffee Fest 2019 dan akan menjadi agenda tahunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam mempromosikan salah satu komoditas unggulan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah.

Ia berharap, dengan banyaknya warung kopi kiranya Dinas Perindustrian dan Perdagangan dapat melakukan binaan untuk meningkatkan citarasa dalam mempromosikan produknya.

Selain kopi, cokelat juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas untuk menambah nilai tambah yang lebih baik.

Pameran Chocolate dan Coffee Fest 2019, program pengembangan dan pengamanan perdagangan luar negeri itu diikuti 14 usaha kecil menengah, 20 pengusaha kopi, 17 pengusaha cokelat serta perwakilan dari Provinsi Sulawesi Barat. CAL

Komentar