FAO Bantu 2.650 Nelayan Terdampak Tsunami di Palu dan Donggala

WhatsApp Image 2019-08-28 at 20.29.05
FOOD and Agriculture Organization menyalurkan bantuan kepada 2.650 nelayan terdampak gempa serta tsunami di Palu dan Donggala bertempat di Anjungan Gonenggati, Rabu (28/8/2019). FOTO: HUMAS

SultengTerkini.Com, DONGGALAFood and Agriculture Organization (FAO) atau lebih dikenal dengan Organisasi Pangan dan Pertanian bekerjasama dengan Sikap Institute sebagai mitra pelaksana FAO, Rabu (28/8/2019) siang di Anjungan Gonenggati, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) memberikan dukungan kepada 2.650 penerima manfaat bantuan perikanan berupa jaring ikan dan kotak pendingin.

Penerima bantuan tersebut terdiri dari 1.117 nelayan asal Kota Palu dan 1.533 nelayan Kabupaten Donggala yang menjadi korban gempa bumi dan tsunami pada 28 September 2018 silam.

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulteng Mohammad Hidayat Lamakarate mengucapkan terima kasih kepada lembaga yang hadir dan memberikan dukungan dalam rangka akselerasi percepatan pemulihan dampak bencana di wilayahnya.

“Terima kasih kepada berbagai macam lembaga yang telah datang, termasuk kepada FAO,” katanya.

Ia mengatakan, pihak Pemerintah Provinsi Sulteng selalu mencari solusi terbaik agar masyarakat yang terdampak bencana bisa bangkit dan kembali menjalani hidup normal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Salah satu solusi tersebut dengan memberikan bantuan perikanan untuk nelayan dan bantuan bibit bagi petani.

Dia berharap kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Donggala untuk maksimal memberikan fasilitas terhadap Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) agar ada tempat menyimpan untuk hasil tangkapan nelayan dan dapat menjual dengan harga yang cukup baik.

Kepada nelayan, dia pun berpesan semoga bantuan dan dukungan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Wakil Bupati Donggala Mohammad Yasin dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada FAO yang sudah memberikan dukungan dan bantuan kepada masyarakat di wilayahnya, khususnya nelayan yang terdampak bencana.

“Alhamdulillah mudah-mudahan bantuan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan meningkatkan taraf hidup keluarga nelayan,” katanya

Wabup mengatakan, wilayah Kabupaten Donggala, 80 persen berada di wilayah pesisir dan masyarakat bergantung terhadap laut serta sumber daya alam yang ada.

Namun demikian kata Wabup Mohammad Yasin, sumber daya alam besar tersebut belum memberikan dampak yang begitu baik terhadap pertumbuhan ekonomi kepada masyarakat dan juga pendapatan daerah setempat.

Untuk itu, pihak Pemerintah Kabupaten Donggala berharap mendapat perhatian besar terhadap pengelolaan sumber daya yang ada di laut karena masyarakat di wilayahnya sangat bergantung kepada sumber daya tersebut.

Sementara itu, Asisten FAO Agung Herianto mengatakan, pihaknya selalu hadir di dalam setiap peristiwa bencana yang ada di Indonesia.

Ia menuturkan, FAO memiliki divisi khusus di kantor pusat yang memang selalu memberikan perhatian kepada kelompok petani, nelayan, kehutanan dan seluruh yang terkait dengan usaha pertanian nelayan dan perkebunan dan itu sudah menjadi komitmen FAO sejak awal di seluruh dunia.

“Alhamdulillah hari ini mewakili FAO dari Indonesia dan Timor Leste bisa hadir bertemu dengan masyarakat yang selalu menjadi perhatian yaitu petani dan nelayan,” katanya.

Tampak hadir Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Mohammad Zulfikar Mochtar, Kadis Kelautan dan Perikanan Sulteng, Kadis Kelautan dan Perikanan Donggala, dan unsur forum komunikasi pimpinan daerah Kabupaten Donggala. CAL

Komentar