
SultengTerkini.Com, POSO– Seorang pria asal Desa Pendolo, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah yang dikabarkan hilang sejak pekan lalu saat pergi ke sawah, akhirnya ditemukan dalam keadaan tewas.
Kepala Basarnas Palu, Basrano kepada sejumlah jurnalis, Selasa (24/9/2019) mengatakan, korban bernama Matius Tangkebau alias Kaluru alias Papa Iwan yang sehari-harinya bekerja sebagai petani itu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Senin (23/9/2019) sekira pukul 08.00 Wita di lokasi Balamba Desa Pendolo, Kecamatan Pamona Selatan.
Dia mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga Pandayora bernama Saudo yang hendak mengecek tanaman pohon uru atau Cempaka yang ditanam di lahan kosong di lokasi Balamba Desa Pendolo.
Saat itu pada Senin pagi pukul 08.00 Wita, saksi Saudo (55) hendak mengecek tanaman pohon kayu uru yang telah ditanam di lahannya di lokasi Balamba Desa Pendolo.
Saat dalam perjalanan sudah di dekat lokasinya, tiba-tiba saksi Saudo melihat ada mayat di pinggiran sungai kecil dalam posisi terbaring dan kaki terendam di air.
Saksi Saudo kembali ke kampung untuk melaporkan hal tersebut kepada Ketua RT dan juga menghubungi aparat kepolisian setempat.
Mendapat kabar itu polisi segera menuju ke lokasi penemuan mayat bersama dengan unsur pemerintah Desa Pandayora dan personel Koramil Pendolo, unsur medis dari Puskesmas Pendolo dan masyarakat setempat untuk mengevakuasi mayat untuk dibawa ke Puskesmas Pendolo.
Sekira pukul 10.55 Wita pihak medis melakukan visum luar untuk mengetahui penyebab kematian dengan kesimpulan hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
“Penyebab kematian karena kelelahan dan kelaparan dengan limit waktu meninggal diperkirakan sudah selang 1×24 jam. Selanjutnya mayat dibawa ke rumah duka di Desa Pendolo,” kata Basrano.
Sebelumnya diberitakan, korban Matius sudah enam hari hilang di lokasi sawah Balancupi Desa Pendolo.
Pihak Basarnas Palu menerima informasi hilangnya korban pada Ahad (22/9/2019) sore sekira pukul 17.00 Wita dari Adiansyah, Komandan Pos SAR Kabupaten Parigi Moutong.
Peristiwa hilangnya korban itu terjadi pada Rabu (18/9/2019) pukul 10.00 Wita, sementara tim Basarnas berangkat ke lokasi Ahad (22/9/2019) pukul 17.20 Wita.
Basrano menambahkan, pada Rabu (18/9/2019) sekira pukul 10.00 Wita, korban bersama istrinya Seti Posa alias Mama Iwan berangkat menuju sawahnya yang berada di Bulancupi untuk memasukkan air di sawah karena kering akibat musim kemarau.
Sesampai di sawah, istri korban meninggalkan korban di tempat saluran air dengan maksud memasak air panas untuk membuat kopi.
Setelah selesai membuat api dan memasak air Mama Iwan menuju ke tempat suaminya untuk mengantarkan pacul, dimana korban saat memasukkan air tidak membawa pacul.
Namun istri korban tidak melihat suaminya di tempat saluran air tersebut.
Mengetahui kejadian tersebut Mama Iwan bersama seorang warga di sawah bernama Papa Bernat dibantu warga lainnya melakukan pencarian terhadap korban, namun tak ditemukan. CAL











Komentar