Terkait Mahasiswa Tewas Tertembak, IMM Palu: Copot Kapolda Sultra!

WhatsApp Image 2019-09-27 at 18.59.30
PULUHAN kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Palu, Sulawesi Tengah berunjuk rasa di persimpangan empat Jalan Sam Ratulangi dan Raden Saleh, Jumat (27/9/2019) sore. FOTO: ICHAL

SultengTerkini.Com, PALU– Puluhan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Palu, Sulawesi Tengah berunjuk rasa di persimpangan empat Jalan Sam Ratulangi dan Raden Saleh, Jumat (27/9/2019) sore.
Mereka menggelar aksi terkait tewasnya seorang mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang juga kader IMM akibat luka tembak di dada saat melakukan aksi di gedung DPRD provinsi setempat.

Dalam aksinya, massa yang dipimpin Jasmin itu menuntut Kapolri agar segera mencopot Kapolda Sulawesi Tenggara.

Mereka juga mendesak kepolisian segera mengusut tuntas pelaku penembakan terhadap mahasiswa tersebut.

“Berhentikan dan hukum pelaku penembakan seberat-beratnya,” teriak mahasiswa dalam orasinya.

Dalam selebaran pernyataan sikapnya, pengunjuk rasa menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh aparat sehingga menyebabkan salah seorang kader IMM di Kendari tertembak.

Menurut IMM, pada hakikatnya massa aksi seharusnya dikawal dan dilindungi oleh aparat, bukan diperlakukan tidak manusiawi atau seperti teroris.

Aparat harus bertanggung jawab dengan insiden ini karena telah menghilangkan nyawa manusia dan warga negara yang seharusnya dilindungi.

Massa IMM Palu menilai pelaku kejadian itu harus ditindak serta diusut secara hukum dengan tegas, berat, dan tuntas.

Menurut mereka, peristiwa itu adalah bukti nyata dari tindakan represif aparat keamanan terhadap mahasiswa yang ingin menyuarakan aspirasi rakyat.

Usai berorasi, massa IMM Palu juga menggelar Salat Gaib bagi para mahasiswa yang gugur dalam aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang KPK hasil revisi dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan, dan RKUHP.

Aksi demo itu berjalan aman dan lancar di bawah pengawalan ketat aparat kepolisian bersenjata lengkap. CAL

Komentar