Demi Hijrah, 18 Perempuan Ikut Program Hapus Tato Gratis di Hijrah Fest Palu

WhatsApp Image 2019-09-30 at 09.52.09
SALAH satu peserta yang mengikuti program hapus tato gratis di Hijrah Fest Palu 2019 di Gedung Jodjokodi Convention Center, Jalan Mohammad Yamin, Sulawesi Tengah. FOTO: ICHAL

SultengTerkini.Com, PALU– Belasan perempuan mengikuti program hapus tato gratis di Hijrah Fest Palu 2019 yang berlangsung di Gedung Jodjokodi Convention Center (JCC), Jalan Mohammad Yamin, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Berdasarkan catatan dari panitia pelaksana, jumlah perempuan yang mengikuti tato gratis itu sebanyak 18 orang, sementara kaum pria sebanyak 50 orang.

Total 68 orang ikut hapus tato gratis itu ada yang sudah berumah tangga, ada pula masih bujang, bahkan juga terdapat anak di bawah umur.

Mereka tidak hanya dari dalam Kota Palu, tetapi juga ada yang berasal luar provinsi Sulteng.

Nv (16) misalnya. Perempuan putus SMP asal Pasang Kayu, Sulawesi Barat itu sengaja datang jauh-jauh ke Palu hanya untuk mewujudkan keinginannya menghapus tato.

Kepada SultengTerkini.Com di JCC Palu, dia mengaku sudah lama mencari kabar mengenai hapus tato gratis.

Dia pun segera berangkat sendiri begitu mendapat informasi ada program hapus tato gratis di Hijrah Fest Palu.

Dia bercerita pertama kali menato saat putus sekolah kelas 2 SMP di Jakarta karena ikut teman-temannya.

Nv mengaku memiliki tiga buah tato di tubuhnya yakni di bagian betis, paha, dan tangan.

Meski diakui sedikit nyeri, namun dia bersyukur bisa mengikuti program hapus tato gratis.

“Kapan lagi saya bisa hapus tatoku kalau bukan sekarang. Saya menyesal sekali punya tato karena dicap jelek dan nakal oleh orang lain. Sekarang saya sudah hijrah,” kata Nv yang mengaku sebagai anak kelima dari enam bersaudara itu.

Hal serupa juga diungkapkan DS (25), warga Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.

DS yang sehari-harinya bekerja di sebuah kantor kementerian di Palu itu juga mengaku menyesal memiliki tato di tubuhnya sejak tahun 2014.

Sama halnya Nv, DS juga pertama kali menato tubuhnya karena diajak oleh teman perempuan di Palu yang juga bertato.

DS mengaku sudah sejak lama berkeinginan untuk menghapus tato yakni sejak 2016 saat ikut komunitas hijab syar’i di Palu.

Begitu mendapat informasi ada program hapus tato gratis di Hijrah Fest Palu, dia pun langsung ikut dengan dukungan sang suami.

Kini tato bergambar bunga di bagian punggung DS telah dihapus oleh tim Hijrah Fest Palu.

Selain demi hijrah, DS juga sengaja menghapus tatonya karena merasa tidak percaya diri dan tidak nyaman.

“Kegiatan Hijrah Fest ini sangat membantu saya, terima kasih panitia,” tutur DS yang mengaku baru sebulan menikah.

Hijrah Fest Palu yang berlangsung tiga hari 26-28 September 2019 di JCC itu dibuka dan ditutup secara resmi oleh Sekretaris Provinsi Mohammad Hidayat Lamakarate mewakili Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola. CAL

Komentar