Badan Geologi Luncurkan Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia

WhatsApp Image 2019-10-09 at 11.44.59
KEPALA Badan Geologi, Rudy Suhendar secara simbolis menyerahkan Atlas Peta Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia kepada Sekretaris Provinsi Sulawesi Tengah Mohammad Hidayat Lamakarate (pakai baju putih) di sebuah hotel Jalan Malonda, Kota Palu, Rabu (9/10/2019). FOTO: HUMAS

SultengTerkini.Com, PALU– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Geologi secara resmi meluncurkan Atlas  Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (9/10/2019).

Informasi kegeologian ini merupakan atlas peta pertama kelikuefaksian yang diluncurkan, dimana sebelumnya peta zona kerentanan likuefaksi di Indoneaia belum pernah ada.

Peluncuran dilakukan oleh Kepala Badan Geologi, Rudy Suhendar yang secara simbolis menyerahkan Atlas Peta Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia kepada Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Tengah (Sulteng), Mohammad Hidayat Lamakarate, Direktur Penataan Kawasan Kementerian Agraria Tata Ruang/BPN, Sufrijadi, Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan Perdesaan Kementerian PPN/Bappenas Velix Vernando Wanggai di sebuah hotel Jalan Malonda, Kota Palu, Rabu (9/10/2019).

Kepala Badan Geologi, Rudy Suhendar saat peluncuran Atlas Peta Zona mengatakan, cukup banyak fenomena likuefaksi yang terjadi di Indonesia, hingga pada kejadian likuefaksi pascagempa di wilayah Kota Palu dan Kabupaten Sigi.

Dia mengingatkan, bangsa ini betapa informasi ancaman bahaya dan kerentanannya menjadi penting bagi pemangku kepentingan, baik di pusat maupun di daerah dan juga bagi masyarakat umum.

Untuk itu kata Hendar, peluncuran Atlas Zona hari ini, Badan Geologi memberikan informasi bagi para pemangku kepentingan terkait pengelolaan bencana, penataan ruang, pengembangan wilayah dan kawasan. Informasi kegeologian yang disampaikan ini dikemas dalam Atlas Peta Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia.

Menurutnya, tujuan peluncuran peta ini untuk memberi gambaran daerah-daerah yang memiliki kerentanan terhadap likuefaksi di Indonesia.

Dengan diluncurkannya peta zona ini dia berharap  upaya-upaya mitigasi bencana dapat ditingkatkan.

Sementara itu, Sekprov Hidayat Lamakarate mengapresiasi atas diluncurkannya Atlas Zona Likuefaksi ini.

Dia berharap, dengan diluncurkannya atlas peta ini bisa menjadi acuan ilmiah dalam penetapan zona bahaya, siaga dan aman.

Namun yang tak kalah penting katanya, ialah bagaimana upaya mempublikasikan informasi ini kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dimengerti sebagai bahan mitigasi.

Usai peluncuran Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif likuefaksi bertema “Mengenal Likuefaksi dan Menyelaraskan Kehidupan di Atas Potensi yang Ada”.

Sekprov Hidayat bersama Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar, Direktur Penataan Kawasan ATR/BPN Sufrijadi, Direktur Daerah Tertinggal Kementerian PPN/Bappenas,Velix Vernando sebagai narasumber.

Peluncuran atlas zona dan talkshow ini dihadiri juga perwakilan pemerintah daerah se Sulawesi, para peneliti, konsultan, dan lembaga lintas sektor terkait. Kegiatan ini juga nantinya diisi dengan Fieldtrip Likuefaksi yaitu kunjungan ke wilayah Balaroa sebagai salah satu lokasi likuefaksi. CAL

Komentar