Pertama Kalinya, KPPN Tolitoli Peringati Hari ORI Libatkan Pihak Eksternal

WhatsApp Image 2019-10-23 at 18.19.43
KEPALA KPPN Tolitoli, Paulus Nuwa saat menghadiri acara pembukaan peringatan Hari ORI ke 73 tahun 2019 di lapangan Voli BRI Cabang Tolitoli, belum lama ini. FOTO: KPPN TOLITOLI

SultengTerkini.Com, TOLITOLI– Pihak Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah untuk pertama kalinya akan menggelar upacara peringatan Hari Oeang Republik Indonesia atau ORI ke 73 tahun 2019 pada 30 Oktober 2019 mendatang dengan melibatkan pihak eksternal seperti dari perbankan, BPJS, Pegadaian, PT Pos Indonesia cabang setempat.

Kepala KPPN Tolitoli, Paulus Nuwa sekaligus pencetus ide peringatan Hari ORI pertama kali dengan melibatkan pihak eksternal menjelaskan, pihaknya akan bekerjasama dengan seluruh instansi terkait untuk menyukseskan kegiatan tersebut seperti KPP Pratama, BRI, Bank Mandiri, BNI, Bank Sulteng, Bank Syariah Mandiri, BTPN, Pegadaian, BPJS, PT Pos dan Giro Tolitoli serta BPR Tolitoli.

“Peringatan Hari ORI ini adalah perayaan pertama kali kami laksanakan di Kabupaten Tolitoli dengan melibatkan pihak eksternal,” ujar Paulus Nuwa kepada SultengTerkini.Com, Rabu (23/10/2019).

Paulus Nuwa mengatakan, untuk memeriahkan peringatan Hari ORI di Tolitoli, pihaknya menggelar berbagai kegiatan diantaranya pertandingan bola voli, futsal, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan gaple dengan melibatkan unsur eksternal.

Dia mengatakan, peringatan Hari ORI ke 73 di Tolitoli telah dibuka dan dilaksanakan mulai 14 Oktober 2019 bertempat di lapangan voli BRI Cabang Tolitoli.

Selain kegiatan olahraga, pihaknya juga menyelenggarakan donor darah sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat umum.

Adapula kegiatan jalan sehat yang akan dilaksanakan pada 26 Oktober 2019 diikuti oleh keluarga besar Kementerian Keuangan, perbankan serta lembaga keuangan dalam wilayah kerja Tolitoli.

“Untuk penutupan Hari ORI ke 73 di Tolitoli akan dilaksanakan upacara pada 30 Oktober 2019 bertempat di halaman KPPN Tolitoli,” katanya.

Dia menjelaskan, tujuan peringatan Hari ORI adalah, agar semua masyarakat dapat mengingat bahwa sejarah terbentuknya uang di Indonesia sangat memiliki makna besar sebagai pemersatu bangsa.

Menurutnya, Rupiah merupakan mata uang resmi milik Indonesia. Namun jauh sebelum Rupiah dikenal sebagai nama resmi mata uang Indonesia, nama awalnya adalah Oeang Republik Indonesia.

Pemerintah Indonesia memberlakukan ORI secara resmi pada 30 Oktober 1946. Peraturan ini disahkan dalam Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 1946.

Penetapan ORI membuat Republik Indonesia memiliki mata uang baru menggantikan mata uang NICA dan mata uang Jepang.

Pemberlakuan ORI pada 30 Oktober membuat tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan atau Hari ORI.

Penerbitan ORI untuk pertama kalinya pada 30 Oktober 1946 menjadi momen sejarah.

Hal ini sebagai bukti bahwa ORI merupakan alat pemersatu bangsa sekaligus sebagai lambang identitas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia di mata dunia.

Dia berharap, pelaksanaan kegiatan Hari ORI, sejarah terbentuknya uang di Indonesia dapat selalu diingat oleh masyarakat.

“Lebih daripada itu, kebersamaan yang dibangun antar instansi di Tolitoli dapat membentuk sebuah sinergi untuk terus mampu bekerja sama dalam pengelolaan keuangan di Republik Indonesia. Sportivitas dalam bertanding juga akan selalu diterapkan oleh para pegawai, baik dalam maupun luar pekerjaan,” pungkasnya Paulus Nuwa. MRZ

Komentar