PT Vale Raup Keuntungan di Triwulan III 2019

Nico Kanter Presiden Direktur PT Vale Indonesia
NIKO Kanter. FOTO: KONTAN.CO.ID

SultengTerkini.Com, SOROWAKO– Perusahaan penghasil nikel terbesar di Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk, mengumumkan pencapaian kinerja yang tidak diaudit untuk triwulan III tahun 2019.

Perseroan mencatat penjualan nikel dalam matte sebesar 19.998 metrik ton dan pendapatan sebesar AS$214,2 juta pada triwulan ini.

“Volume penjualan kami terus meningkat di triwulan III 2019,” kata CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Tbk, Nico Kanter, dalam rilis yang diterima media ini, Kamis (24/10/2019).

“Di saat bersamaan, kami juga diuntungkan dari kenaikan harga nikel selama periode tersebut. Kami membukukan laba sebesar AS$26,3 juta pada triwulan III 2019, meski beban pokok pendapatan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya,” ujarnya lagi.

Dikatakan Nico, harga realisasi PT Vale pada Triwulan III 2019 adalah 10 persen lebih tinggi dibandingkan pada triwulan II 2019. Hal ini pun menunjukkan kondisi harga yang lebih baik.

Dibandingkan dengan triwulan II 2019, kata Nico, volume produksi mengalami kenaikan sebesar 12 persen, sementara beban pokok pendapatan hanya naik sebesar 3 persen.

“Sementara biaya bahan bakar, yang merupakan salah satu item biaya terbesar Perseroan meningkat sebesar 9 persen dibandingkan pada triwulan 2019,” ujarnya.

Nico menambahkan jika dibandingkan dengan triwulan II 2019, penggunaan HSFO per metrik ton pada triwulan III meningkat sebesar 8 persen, sementara harga menurun sebesar 4 persen

“Pada periode yang sama, penggunaan diesel per metrik ton menurun dari triwulan sebelumnya dengan harga per liter tetap stabil dari triwulan II hingga triwulan III 2019,” jelas Nico.

EBITDA PT Vale di triwulan III 2019 adalah sebesar AS$70,3 juta, dibandingkan dengan AS$28,9 juta di triwulan II 2019. Hal ini kata Nico, disebabkan oleh lebih tingginya volume penjualan dan harga realisasi.

“Kas dan setara kas Perseroan meningkat sebesar AS$201,7 juta pada 30 September 2019, dari AS$111,9 juta pada 30 Juni 2019,” ujarnya.

Ia pun menegaskan bahwa PT Vale akan terus menerapkan manajemen kas secara hati-hati.
PT Vale telah mengeluarkan sekitar AS$16,5 juta belanja modal di triwulan III 2019, turun dari AS$42,2 juta di triwulan II.

“Perseroan akan tetap fokus pada berbagai inisiatif penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing perseroan dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utama perseroan. Keselamatan jiwa juga merupakan hal terpenting sebagai bagian dari komitmen ini,” jelasnya.

Selanjutnya, Nico mengatakan, perseroan terus meningkatkan praktik dan disiplin di bidang kesehatan, keselamatan, dan lingkungan. RAL

Komentar