Pascabencana di Donggala, Lutfiah Mangun Sebut Masih Banyak PR Belum Terselesaikan

WhatsApp Image 2019-11-14 at 17.53.19
RAPAT Koordinasi dan Konsolidasi Pemerintah Kabupaten Donggala dengan lembaga non pemerintah bertempat di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kamis (14/11/2019). FOTO: HUMAS

SultengTerkini.Com, DONGGALA– Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala, Lutfiah Mangun membuka secara resmi Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Pemkab Donggala dengan lembaga non pemerintah bertempat di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kamis (14/11/2019).

Saat membuka secara resmi kegiatan itu, Lutfiah Mangun turut didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Sosial, Pangeran Yage Dg Bone dan Senior Program Manager Yayasan Tunas Cilik Wiwied.

Plt Kadis Sosial dalam arahannya menyampaikan, diilhami dari peristiwa bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi apa yang telah dilakukan oleh pihak lembaga non pemerintah atau NGO, pemerintah daerah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah banyak membantu masyarakat di wilayahnya yang terdampak bencana.

“Namun demikian tentunya masih banyak hal-hal yang harus dilakukan ke depan,” ujarnya.

Olehnya dia mengatakan, dengan adanya rapat tersebut koordinasi dan konsolidasi kedepannya lebih terarah dan bantuan tindak tumpah tindih, sehingga tidak salah sasaran.

Sementara itu, Lutfiah Mangun yang mewakili Bupati Donggala Kasman Lassa mengatakan, setahun sudah pascabencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi.

“Tetapi kita rasakan masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang belum kita kerjakan dan persoalan- persoalan yang belum tuntas seperti masalah pendidikan, sosial, perlindungan anak dan perempuan serta data yang belum valid,” katanya.

Dimana tempat tinggal mereka pascabencana tidak layak, sehingga banyak terjadi kekerasan pada anak dan pelecehan seksual.

Hal ini adalah tanggung jawab bersama siapa yang melakukan apa dan siapa berbuat apa, karena dengan terjadinya musibah tersebut masih ada pihak-pihak tertentu yang mencari untung.

Untuk itu dari NGO yang sering bertemu dan mendengarkan keluhan dari masyarakat tentu dapat mengetahui apa yang sedang mereka butuhkan sekarang.

Karena menurutnya, bisa saja satu kecamatan dan satu desa begitu banyak NGO yang keroyok, tetapi ada kecamatan lain yang belum mendapatkan pendampingan.

Di akhir sambutannya, dia berharap dengan adanya rapat tersebut semua PR yang terjadi di lapangan dapat terselesaikan.

Hal itu semua tidak terlepas dari adanya saling koordinasi antara pihak pemerintah màupun pihak NGO, sehingga apa yang dilakukan hari ini dapat menghasilkan terbaik untuk kedepan dan saudara-saudara yang tertimpa musibah mendapatkan ketenangan. CAL

Komentar