Hadiri Milad ke 107 di Palu, Sekjen Mu’ti: Muhammadiyah Harus Lebih Banyak Bekerja Sama Agar Lebih Kuat Lagi

WhatsApp Image 2019-11-23 at 15.22.02
SEKJEN PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti saat membawakan sambutan pada acara milad ke 107 Muhammadiyah tahun 2019 bertempat di Aula Universitas Muhammadiyah Palu, Sabtu (23/11/2019). FOTO: HUMAS

SultengTerkini.Com, PALU– Kehadiran kader intelektual Muhammadiyah memiliki andil dalam membangun kesejahteraan masyarakat dan memperkuat sendi-sendi moral dan spiritual dalam kehidupan umat bangsa dan negara, khususnya di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kader Muhammadiyah memiliki multi peran strategis dalam pembangunan saat ini yaitu sebagai dai dan pendidik yang mampu mengembalikan umat agar seiring dan sejalan dengan agama dan nilai-nilai Islam.

Kemudian yang kedua sebagai problem solver yang mampu menawarkan solusi-solusi yang komprehensif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi umat dalam masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sulteng Rusli Baco Dg Palabbi dalam sambutannya pada acara milad Muhammadiyah ke 107 tahun 2019 bertempat di Aula Universitas Muhammadiyah Palu, Sabtu (23/11/2019).

Wagub Rusli Dg Palabbi menyambut baik dan memberikan apresiasi dengan terselenggaranya resepsi milad sebagai sarana meningkatkan silaturahmi sekaligus syiar guna lebih mendekatkan Muhammadiyah dengan masyarakat dan pemerintah daerah Sulawesi Tengah.

Menurutnya, dalam menghadapi tantangan multi global saat ini, kiranya Ulama dan kader Muhammadiyah bisa mendewasakan cara berpikir dan berperilaku agar jangan sampai umat terisi dengan hal-hal yang kontradiktif dan bertentangan dengan ajaran Islam dan nilai-nilai kemuhammadiyaan yang menjadi corak organisasi.

“Saya yakin dan percaya, dengan usia yang sudah lebih 1 abad ini, Muhammadiyah sudah lebih banyak belajar dan mampu memosisikan diri sebagai organisasi keagamaan yang cerdas dan independen serta mampu mengorganisir umat menjadi lebih solid agar tidak terkotak-kotak maupun terprovokasi dengan isu-isu sara, radikalisme, liberalisasi paham agama, penistaan agama, ujaran kebencian, dan lain-lain,” katanya.

Dia berharap, dengan kegiatan tersebut dapat semakin merekatkan lagi hubungan sinergisme Muhammadiyah dengan pemerintah daerah, sehingga kadar-kadar Muhammadiyah menjadi lebih terpacu dalam berkontribusi membangun Provinsi Sulawesi Tengah.

“Sebelum saya akhiri sambutan ini, melalui momentum Milad Muhammadiyah ini, saya mengajak kepada para kader hendaknya dapat menguatkan persatuan dan kerukunan sebagai modal sosial untuk menyukseskan pembangunan ke arah kesejahteraan yang adil merata dan hakiki dan jangan sampai umat terprovokasi dan menciderai persatuan dan kerukunan intern maupun ekstern antar umat beragama,” tuturnya.

Sebelumnya panitia pelaksana, Rajindra dalam laporannya mengatakan, Muhammadiyah telah lebih cepat bekerja atas bantuan bencana di Sulawesi Tengah usai musibah 28 September 2018.

Muhammadiyah juga telah berkontribusi dalam beberapa bidang, khususnya bidang pendidikan dengan mengikuti kegiatan hingga di tingkat internasional.

Demikian pula beberapa kegiatan lainnya yang bergerak di bidang kesehatan sehingga hal tersebutlah yang menyebabkan Muhammadiyah sanggup mengikuti proses dan perkembangan zaman.

Sementara itu, Pengurus Pusat Muhammadiyah yang diwakili Sekjen Abdul Mu’ti dalam sambutannya menyampaikan, Muhammadiyah tidak boleh tinggal diam atau takabur atas pencapaiannya, akan tetapi harus lebih banyak bekerja sama, sehingga lebih kuat lagi.

“Saya yakin mitra Muhammadiyah banyak yang harus dirangkul,” katanya. CAL

Komentar