BPS Sulteng Harap Jurnalis Bantu Sukseskan Sensus Penduduk 2020

WhatsApp Image 2019-11-29 at 10.46.23
KEPALA Badan Pusat Statistik Sulawesi Tengah, Faizal Anwar saat membuka kegiatan Workshop Wartawan di lantai 11 sebuah hotel Jalan Basuki Rahmat, Jumat (29/11/2019). FOTO: ICHAL/SULTENGTERKINI.COM

SultengTerkini.Com, PALU– Puluhan jurnalis dari media cetak, radio, dan online di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) mengikuti Workshop Wartawan bertema “Sinergitas dalam Menyukseskan Sensus Penduduk 2020 dan Penyebarluasan Informasi Data Badan Pusat Statistik (BPS)” bertempat di lantai 11 sebuah hotel Jalan Basuki Rahmat, Jumat (29/11/2019).

Kepala BPS Sulteng, Faizal Anwar usai membuka kegiatan itu mengatakan, workshop itu digelar sebagai upaya BPS untuk lebih mendekatkan informasi yang lebih detail kepada jurnalis. Sebab menurutnya, jurnalis itu merupakan penyambung informasi dari BPS.

“Jadi harapan dari workshop ini ada pembinaan dan penambahan ilmu kepada jurnalis,” katanya.

Tidak hanya itu, workshop ini juga diharapkan ada timbal balik dari jurnalis tentang saran dan masukan kepada pihak BPS, termasuk ikut menyukseskan Sensus Penduduk 2020.

“Paling tidak diharapkan ada dua arah informasi dalam rangka untuk memberi pemahaman apa itu informasi data yang dirilis oleh BPS,” katanya.

Faizal juga berharap kepada masyarakat sebagai responden agar ikut aktif membantu pihak BPS dalam Sensus Penduduk 2020 nanti.

“Tidak hanya sekadar aktif, tapi kejujuran yang paling penting seperti misalnya, sudah kawin tapi bilangnya belum kawin, siapa yang tahu, maka dari itu kejujuran yang paling penting memberikan informasi dalam Sensus Penduduk 2020,” tuturnya.

Sementara itu, Mohammad Wahyu Yulianto yang membawakan materi tentang Sensus Penduduk 2020 menjelaskan, Sensus Penduduk merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak BPS setiap 10 tahun sekali, melakukan pencatatan data individu (orang per orang) seluruh penduduk Indonesia tanpa terkecuali, termasuk di wilayah terpencil dan suku terasing.

Dia mengatakan, BPS telah melaksanakan Sensus Penduduk selama enam kali semenjak tahun 1961, dengan metode tradisional yaitu wawancara langsung ke individu.

Wahyu menuturkan, mulai tahun 2020 diperkenalkan sensus online, pengisian mandiri melalui media digital. Sedang metode tradisional tetap dilaksanakan untuk membantu kelengkapan pendataan online.

Menurutnya, sensus online akan dimulai pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020 secara mandiri di alamat web yang telah ditentukan yaitu sensus.bps.go.id, dengan menggunakan telepon pintar, tablet, laptop, atau komputer.

“Dan akan dilanjutkan pada bulan Juli 2020 secara tradisional atau wawancara langsung untuk melengkapi seluruh pencacahan. Pastikan anda tercatat,” pungkas Wahyu.

Dia menambahkan, data sensus menyediakan jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk di seluruh Indonesia.

Menurut Wahyu, hasil sensus dijadikan dasar perencanaan pembangunan hingga wilayah terkecil, dan berbagai program bantuan pemerintah kepada masyarakat menjadi lebih tepat sasaran.

Selain Wahyu, ada empat orang dari BPS Sulteng juga ikut membawakan materi dalam workshop tersebut yakni Sunu Hari Ismawan (Kemiskinan), GA Nasser (Inflasi), Irwanto (Produktivitas Tanaman Pangan), dan Imron J Musa (Pertumbuhan Ekonomi). CAL

Komentar