Mengenal Sosok Dua Wanita Paling Tajir di Indonesia

9fa05932-8ac5-4df1-b1d3-c8c7b6adfd6a_169
Foto: Tim Infografis: Andhika Akbarayansyah

SultengTerkini.Com, JAKARTA– Forbes baru-baru ini merilis daftar orang terkaya di Indonesia untuk tahun 2019. Dari total 50 orang terkaya di Indonesia, hanya dua wanita yang masuk dalam daftar tersebut.
Seperti apa sih sosok kedua srikandi terkaya tanah air tersebut?

Pertama adalah Kartini Muljadi. Berdasarkan laporan Forbes, Kartini Muljadi menyimpan kekayaan hingga US$ 630 juta atau setara Rp 8,84 triliun (kurs Rp 14.038).

Jumlah kekayaannya tersebut tercatat naik dari tahun sebelumnya sebanyak US$20 juta. Sehingga, peringkatnya dalam daftar 50 orang terkaya RI versi Forbes pun ikut naik. Tahun ini, Kartini menempati posisi ke-48 orang terkaya di Indonesia setelah sebelumnya berada di posisi ke-49.

Untuk diketahui, Kartini yang kini menginjakkan kaki di usia ke-89 tahun ini, merupakan pemilik Tempo Group, yang bergerak di bidang farmasi dan barang konsumsi seperti kosmetik serta perawatan tubuh.

Sebelum terjun ke dunia usaha, Kartini memulai karirnya sebagai seorang hakim pada Pengadilan Negeri Istimewa Jakarta. Sempat pula menjadi Notaris dan dosen Hukum.

Setelah suaminya bernama Djojo Muljadi meninggal dunia tahun 1973, Kartini pun memutuskan mengundurkan diri sebagai profesi tersebut karena merasa pendapatan dari sana tak akan cukup membiayai keluarganya.

Hingga akhirnya, Kartini tergerak membentuk perusahaan perdananya yang bergerak di bidang hukum dan diberi nama Kartini Muljadi & Rekan (KMR). Sebelum, akhirnya dikenal sebagai pemilik Tempo Scan Group.

Kemudian Arini Subianto, yang berada satu peringkat di bawah Kartini dalam daftar Forbes. Tahun ini, peringkatnya turun di posisi 49 orang paling kaya di Indonesia. Padahal, sebelumnya, Arini sempat menempati posisi 44 orang terkaya RI.

Wanita berusia 48 tahun itu tercatat memiliki harta sebanyak US$ 600 juta atau setara Rp 8,4 triliun (kurs Rp 14.038). Kekayaan itu turun dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 665 juta dan bahkan cukup berjarak dibanding tahun 2017 yang berada di level US$ 820 juta.

Arini adalah putri sulung taipan Indonesia Benny Subianto. Setelah ayahnya wafat, Arini diamanahkan mengambil alih alih kendali perusahaan multi-juta dolar milik ayahnya sejak awal 2017. Adapun perusahaan yang dimaksud adalah PT Persada Capital Investama.

Selain memimpin perusahaan itu, ia juga aktif mengendalikan sejumlah investasi di berbagai sektor seperti produk olahan kayu, tambah batu bara, minyak sawit, juga karet.

Meski sudah diturunkan bakat usaha dari keluarganya, Arini punya kegemaran yang cukup berbeda dari bidang tersebut yakni buku dan pernak-pernik hadiah.

Lulusan Parsons School of Design, New York City, Amerika Serikat (AS) dan MBA dari Fordham University, New York, AS ini bahkan sempat membuka toko furniture dan hadiah di Jakarta berkat hobinya tersebut.

Dua tahun kemudian, ia pun menggabungkan toko kecilnya dengan toko buku Aksara, yang didirikan temannya, Winfred Hutabarat.

(sumber: detik.com)

Komentar