SultengTerkini.Com, JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat menawarkan hadiah uang USD 5 juta atau Rp 70 miliar untuk informasi keberadaan hacker bernama Maksim Yakubets. Seperti apa sih sepak terjangnya di dunia kejahatan siber?
Yakubets memberi nama operasi peretasannya Evil Corp, dan juga dituding sebagai hackernya badan intelijen FSB milik Rusia. Ia bersama Igor Turashev disebut oleh pemerintah AS sebagai dua sosok kunci di balik malware finansial yang sukses mencuri lebih dari 100 juta dari berbagai perusahaan, baik di AS maupun negara-negara lain.
Evil Corp menggunakan metode phishing untuk menyusupkan software Dridex, Bugat, dan berbagai malware lain ke komputer korbannya. Tujuannya adalah untuk mencuri identitas, password, dan juga rekening bank korban, yang kemudian uangnya dicuri dengan ditransfer ke rekening mereka sendiri.
Software-sofrware andalan Evil Corp ini dibuat berdasarkan malware Zeus, yang dulunya sering dipakai untuk menjebol sistem keamanan jaringan bank. Dan Yakubets lah yang mengatur jaringan Evil Corp ini.
Pihak berwajib menyebut Yakubets terus menerus mengubah serangannya untuk menghindari kejaran pihak berwajib. Pada 2015 lalu, penyelidik AS dan Inggris sebenarnya sudah berhasil mematikan botnet Dridex, namun dalam hitungan minggu Evil Corp sudah bisa mengakali dan kembali menjalankan operasi serangan sibernya.
“(Grup ini) mempunyai tingkat kecanggihan dan cakupan ancaman yang sangat besar dan kami sangat melihat hal seperti ini,” ujar Scott Brady, pengacara asal Pittsburgh, AS.
Yakubets, yang juga dikenal dengan sebutan ‘aqua’ di dunia maya, disebut tak malu-malu dalam menunjukkan kekayaannya. Menurut National Crime Agency milik Inggris, Yakubets mengeluarkan lebih dari USD 330 ribu dalam pernikahannya.
Ia pun diketahui menggunakan Lamborghini sebagai kendaraan sehari-harinya, dan super car tersebut menggunakan plat nomor khusus yang yang bertuliskan kata ‘maling’ dalam bahasa Rusia.
Korban serangan siber Yakubets ini pun berasal dari berbagai kalangan, dari dewan sekolah di Pennsylvania, perusahaan minyak, sampai perusahaan pembuat senjata api. Di AS sendiri, total kerugian yang disebabkan oleh serangan Evil Corp mencapai US 70 juta, sementara di seluruh dunia kerugiannya mencapai USD 100 juta.
Sedikitnya ada 300 bank yang berhasil dijebol oleh Evil Corp, namun pihak berwajib menyebut jumlah rekening individu yang berhasil dijebol angkanya bisa mencapai ribuan di seluruh dunia, demikian dikutip detikINET dari South China Morning Post, Jumat (6/12/2019).
Yakubets dan Turashev didakwa pada pengadilan di Pittsburgh, AS dengan tuduhan pelanggaran sejumlah pasal konspirasi, peretasan komputer, transfer bodong, dan lain sebagainya. Keduanya dipercaya saat ini tinggal di Rusia, dan bisa saja diekstradisi jika Yakubets dan Turashev tertangkap di negara lain.
(sumber: detik.com)
Komentar