Hati-hati! Ini Negara Destinasi Paling Berbahaya Tahun 2020

Ilustrasi Mali yang memuncaki daftar negara destinasi paling berbahaya dikunjungi turis. (Foto: Sebastien Rieussec/AFP)

SultengTerkini.Com, JAKARTA– Saat traveling, keamanan di destinasi tujuan jadi salah satu faktor penting. Perlu diketahui, ini negara destinasi yang disebut paling berbahaya tahun 2020.

Sebuah situs perusahaan konsultan resiko global, International SOS, kembali mengeluarkan studi terbaru perihal deretan negara paling berbahaya untuk dikunjungi tahun 2020 ini. Negara-negara yang masuk daftar itu disebut sangat berisiko dikunjungi turis.

Menurut International SOS, ada tiga komponen dasar yang dipergunakan untuk menetapkan daftar negara paling beresiko tersebut. Tiga poin utamanya adalah faktor medis, keamanan, dan keselamatan di jalan.

Penilaian penting lain seperti kemampuan negara mengontrol warganya, tingkat kekerasan di suatu negara hingga seberapa terbuka negara itu bagi turis asing juga masuk penilaian penting. Epidemi penyakit yang tengah terjadi di suatu negara juga masuk penilaian.

Dilihat detikcom dari situs International SOS, negara Mali di Afrika Barat didapuk sebagai yang paling berisiko untuk dikunjungi tahun 2020. Setelah itu ada Libia di peringkat kedua.

Kemudian, peringkat tiga negara paling berisiko ditempati oleh Nigeria dan Republik Afrika Tengah di peringkat empat. Sedangkan peringkat lima ditempati oleh Sudan Selatan.

Melihat dari daftar yang ada, negara Afrika banyak yang menempati daftar negara yang berisiko untuk dikunjungi secara keamanan. Berikut daftar 13 negara yang dianggap paling beresiko untuk dikunjungi tahun 2020:

1. Mali
2. Libia
3. Nigeria
4. Republik Afrika Tengah
5. Sudan Selatan
6. Somalia
7. Yaman
8. Suriah
9. Afghanistan
10. Ukraina
11. Irak
12. Israel
13. Pakistan

Tensi antara Iran dan Amerika Serikat, yang disebut melahirkan ancaman world war 3, juga berdampak pada tingkat keamanan di negara seperti Irak dan Israel yang dianggap sekutu Negeri Paman Sam. Negeri seperti Venezuela yang diketahui mengalami penurunan servis kesehatan juga dianggap tak aman.

Sedangkan menurut Direktur Keamanan Regional Internasional SOS Matthew Bradley, tantangan terbesar yang akan dialami tahun depan adalah perubahan geopolitik.

“Gejolak sipil yang tercipta dari ketidaksetaraan akan terjadi di sejumlah negara seperti Hong Kong, Chile, Bolivia dan beberapa lainnya,” ujar Matthew pada media Forbes.

Di tengah gejolak yang terjadi, negara dunia pertama seperti Inggris, Eropa Barat dan negara Skandinavia disebut masih aman untuk dikunjungi tahun depan.

(sumber: detik.com)

Komentar