Terkait Perusakan Musala di Sulut, Gubernur Sulteng Minta Warga Jaga Perdamaian dan Tidak Terprovokasi

Longki Djanggola

SultengTerkini.Com, PALU– Baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan kejadian perusakan musala yang diduga dilakukan sekelompok orang di Perumahan Griya Agape Desa Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut) pada Rabu (29/1/2020) malam sekira pukul 18.20 Wita.

Kejadian yang sempat viral di dunia maya ini kemudian memicu reaksi keras masyarakat di berbagai daerah. Berbagai lontaran protes dan kutukan ditujukan kepada pelaku.

Menyikapi hal itu, Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola mengimbau kepada seluruh  masyarakat di wilayahnya untuk tidak terpancing dan terprovokasi dengan kejadian tersebut dan mempercayakan kepada aparat penegak hukum yang menangani untuk menyelesaikan kejadian tersebut.

“Saya Longki Djanggola, Gubernur Sulawesi Tengah mengimbau kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tengah untuk tidak terpancing, apalagi terprovokasi dengan kejadian perusakan musala di Minahasa Utara,” tegas Gubernur Longki, Sabtu (1/2/2020).

Gubernur Longki mengajak seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh pemuda serta seluruh masyarakat Sulawesi Tengah untuk tetap bergandengan tangan, memperkokoh persatuan, dan menjaga perdamaian di Bumi Tadulako yang dicintai bersama.

“Saling menjaga dan saling menghargai satu sama lain serta saling mengingatkan. Kita tidak bisa disusupi dan diprovokasi oleh oknum-oknum yang mungkin sengaja memecah belah persatuan dan perdamaian kita di Provinsi Sulawesi Tengah,” katanya.

“Kita perkuat persaudaraan diantara kita. Mari kita jaga kebersamaan, keamanan, ketertiban, dan kedamaian di Provinsi Sulawesi Tengah. Kita tidak bisa terprovokasi di daerah yang kita cintai ini,” kata Gubernur Longki.

Menurutnya, segala pelanggaran yang telah terjadi di Minahasa Utara, biarlah aparat penegak hukum yang menyelesaikannya.

Dia meyakini polisi akan bekerja secepat mungkin untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

“Mari kita percayakan semuanya kepada aparat hukum. Mereka akan bekerja profesional untuk secepatnya menyelesaikannya. Kita adalah negara hukum, maka segala tindakan melanggar hukum diselesaikan aparat hukum, NKRI harga mati dan torang samua basudara (kita semua bersaudara),” pungkas Gubernur Longki Djanggola. CAL

Komentar