163 KK di Kecamatan Tawaeli Terima Dana Stimulan Tahap II

WALI KOTA Palu Hidayat menyerahkan secara simbolis dana stimulan tahap II kepada korban gempa bertempat di aula kantor Kelurahan Pantoloan, Kecamatan Tawaeli, Sabtu (7/3/2020). FOTO: HUMAS

SultengTerkini.Com, PALU– Pemerintah Kota (Pemkot) Palu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan sosialisasi Percepatan Rehab-Rekon tingkat kelurahan se Kecamatan Tawaeli, Sabtu (7/3/2020).

Kegiatan yang bertempat di aula kantor Kelurahan Pantoloan tersebut dirangkaikan dengan penyerahan secara simbolis dana stimulan tahap II yang dihadiri Wali Kota Palu Hidayat, Kepala BPBD Kota Palu Singgih B Prasetyo, serta perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Pusat.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Palu, Muhammad Issa Sunusi mengatakan, penyerahan dana stimulan tahap II di Kecamatan Tawaeli kali ini dilakukan kepada 163 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 97 KK dari Kelurahan Pantoloan, 28 KK dari Kelurahan Lambara, dan 38 KK dari Kelurahan Pantoloan Boya.

“Ada 1.134 KK yang sudah pencairan. 1.340 KK sementara proses pembukaan rekening. Khusus Tawaeli kali ini, pencairan dan penyaluran buku tabungan ke warga sebanyak 163 KK,” jelasnya.

Dia mengatakan, BPBD Kota Palu akan melakukan sosialisasi rehab-rekon di seluruh kecamatan se Kota Palu dan selanjutnya akan menyerahkan sejumlah buku rekening yang sudah terbuka dan siap disalurkan ke pihak kelurahan masing-masing.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Palu Singgih B Prasetyo mengatakan, tujuan akhir dari dana stimulan ini adalah untuk memperbaiki rumah masyarakat yang terdampak bencana pada 28 September 2018 silam, sehingga bisa ditempati dengan baik.

“Anggaran ini disediakan agar masyarakat segera menempati rumahnya yang lebih aman. Namun demikian, potensi bencana di Kota Palu sangat besar, apalagi ada sesar Palu Koro yang merupakan sesar paling aktif di dunia. Olehnya, kita harus tahu benar karakter sesar tersebut,” katanya.

Menurut Singgih, tidak sedikit rumah yang secara strukturalnya tidak benar untuk dibangun di Kota Palu. Olehnya yang terpenting, katanya masyarakat harus paham dalam membangun rumah yang benar.

“Kita punya waktu enam bulan untuk menyelesaikan 38.805 penyaluran dana stimulan berdasarkan SK Pemerintah Kota Palu,” katanya.

Dalam hal ini, Kepala BPBD Kota Palu memohon kerjasama masyarakat agar memberikan data yang sejujur-jujurnya, jangan ada yang ditutupi atau bahkan memberikan data-data tipuan.

“Karena ini besar resikonya. Olehnya kami mohon kerjasama kita semua untuk mempercepat proses ini,” katanya.

Sejalan dengan hal tersebut, walikota juga memohon agar jangan dihambat penyaluran dana stimulan tahap II ini.

“Kalau kita lewat dari jangka waktu enam bulan yang diberikan, akan susah kita,” ujar walikota.

Selain itu, walikota juga meminta pihak BPBD Palu untuk mengevaluasi para tim pendamping, karena sudah ada beberapa tim yang mulai berafiliasi dengan politik.

“Saya minta tolong tim pendamping tidak usah urus itu politik. Jangan main-main dalam hal ini. Fokus sama rumah-rumah masyarakat!,” tegas Walikota Hidayat.

Di akhir sambutannya, walikota juga mengingatkan masyarakat agar tidak menghilangkan kwitansi-kwitansi pembelian bahan bangunan ataupun lainnya dalam perbaikan rumah.

“Jangan hilang kwitansi itu. Kedepan akan turun dari pihak kejaksaan maupun kepolisian yang akan mengecek itu,” kata walikota. CAL

Komentar