SultengTerkini.Com, PALU– Forrest Galante, seorang ahli satwa dan tim asal Amerika akhirnya mendapat izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah untuk bergabung bersama tim satgas dalam misi penyelamatan buaya berkalung ban (B3) di Sungai Palu, Sulawesi Tengah.
“Iya kami sudah mendapatkan izin dan sudah tidak ada masalah,” kata Tami, tim Forrest Galante saat ditemui sejumlah jurnalis, Kamis (12/3/2020) malam.
Setelah mengantongi izin dari pihak BKSDA Sulteng, Forrest Galante dan tim memulai misinya dengan turun ke Sungai Palu memantau pergerakan B3 tepatnya di sekitar jembatan 2, Palu Barat.
Forrest Galante dan tim memantau keberadaan B3 dengan menggunakan senter yang terang.
Tami mengatakan, pada Jumat (13/3/2020) Forrest Galante dan tim selanjutnya akan turun ke muara Sungai Palu memantau pergerakan B3 sekaligus memasang perangkap di sekitar muara Sungai Palu untuk menyelamatkan B3.
“Besok siang (hari ini) kita akan ke muara pakai trap,” ujar Tami.
Dia juga menegaskan, Forrest Galante dan tim sejak tiba di Palu telah diterima dengan baik oleh pihak BKSDA Sulteng, termasuk dalam hal perizinan.
“Mereka baiklah ke kita,” katanya.
Tami menambahkan, Forrest Galante dan tim mendapatkan izin menjalankan misinya menyelamatkan B3 hingga 15 Maret 2020 mendatang.
“Tanggal 16 Maret kita balik,” katanya.
Forrest Galante sendiri merupakan seorang petualang luar ruangan Amerika dan kepribadian televisi.
Dia bekerja di bidang biologi satwa liar, yang mengkhususkan diri dalam eksplorasi hewan di ambang kepunahan.
Dia juga adalah pembawa acara televisi Extinct or Alive on Animal Planet.
Selain Forrest dan tim, sebelumnya juga datang ke Palu adalah Matt Wright, ahli buaya asal Australia untuk melakukan misi penyelamatan, yakni membuka ban yang sudah empat tahun melingkar di leher buaya. CAL
Komentar