Imbas Corona, Dua Hotel di Palu Tutup dan 324 Karyawan Dirumahkan

Fery Taula

SultengTerkini.Com, PALU– Ratusan karyawan hotel di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) dirumahkan sebagai imbas wabah Covid-19 atau Virus Corona di wilayahnya.

Bahkan dua hotel di Kota Palu terpaksa tidak beroperasi sementara karena kurangnya pemasukan gegara mewabahnya virus mematikan tersebut.

Berdasarkan data dari Badan Pengurus Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulteng, beberapa hotel berbintang di wilayahnya telah merumahkan sebanyak 324 orang karyawan.

“Data tersebut belum termasuk hotel non bintang,” kata Ketua BPD PHRI Sulteng, Fery Taula kepada jurnalis media ini, Senin (6/4/2020).

Fery mengungkapkan, karyawan hotel dirumahkan karena sepinya tamu serta tingkat hunian yang sangat rendah, sehingga perusahaan tidak memiliki cash flow untuk membiayai operasional, termasuk gaji.

“Karyawan dirumahkan karena perusahaan tutup. Tutup karena tidak ada tamu dan tingkat hunian yang sangat rendah dengan persentase maksimal 10 persen saja. Jadi perusahaan tidak memiliki cash flow untuk membiayai operasional termasuk gaji,” katanya.

Meski terdampak akibat wabah tersebut, namun beberapa hotel berbintang di Kota Palu tampak masih beroperasi dan memperkerjakan beberapa karyawannya.

Data sementara tersebut, kata Fery, belum termasuk hotel non bintang. Tapi jika dikalkulasikan dengan jumlah hotel non bintang lainnya, diperkirakan mencapai sekitar 500 karyawan yang dirumahkan.

“Adapun karyawan yang dirumahkan, yakni Daily Worker (DW), kontrak bahkan karyawan tetap. Karyawan tetap merupakan alternatif terakhir utk dirumahkan,” jelasnya.

Untuk data sementara karyawan yang masih bekerja, Fery mencatat sekitar 220 karyawan tetap bekerja sebagaimana mestinya. Namun gaji yang diterima dari pihak perhotelan hanya 50 persen.

“Masih ada yang tetap bekerja tapi hanya menerima gaji 50 persen,” ujarnya.

Untuk dua hotel yang tutup sementara di Kota Palu itu adalah Santika dan Zamrud.

“Kedua hotel itu tutup mulai 1 sampai 30 April, tetapi bisa buka lebih cepat kalau keadaan membaik,” tutur Ketua DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Sulteng itu.

Khusus Hotel Santika Palu kata dia, tetap ada karyawan administrasi yang bekerja, tetapi sepanjang April ini hotel tersebut tidak menerima tamu.

“Reservasi Mei dan seterusnya dilayani,” ujarnya.

Selain Kota Palu, berdasarkan pengamatan BPD PHRI Sulteng, sejumlah hotel di Kabupaten Banggai juga ikut terdampak.

Namun sampai saat ini tidak ada satupun hotel dan restoran di Banggai tutup.

“Adapun karyawan dirumahkan sekitar 148 orang,” jelasnya.

Bukan hanya sektor perhotelan, wabah Covid-19 juga memengaruhi restoran.

Menurut Fery, tidak ada restoran yang tutup karena wabah Covid-19, hanya kondisinya sepi pengunjung.

“Restoran melayani delivery order atau take out saja,” tuturnya. MAD/CAL