SultengTerkini.Com, PALU– Operasi Keselamatan Tinombala Covid-19 tahun 2020 yang berlangsung selama 14 hari sejak 6 April berakhir pada Ahad (19/4/2020).
Operasi Keselamatan Tinombala digelar dalam rangka memelihara dan menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas guna menciptakan kondisi yang kondusif menjelang pelaksanaan ibadah Ramadhan 1441 Hijriah dan penanganan Covid-19.
Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Polisi Didik Supranoto disela-sela pelaksanaan analisa dan evaluasi Operasi Keselamatan Tinombala mengatakan, kegiatan yang dilakukan lebih mengedepankan tindakan pencegahan, pembinaan, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat lalu lintas di Sulteng dikarenakan merebaknya Virus Corona atau Covid-19.
“Walaupun lebih banyak mengedepan tindakan preventif dan preemtif bukan berarti tindakan penegakan hukum tidak dilakukan,” kata Didik yang didampingi Kabag Binops Direktorat Lalu Lintas Polda Sulteng, AKBP Bangun Isworo, Senin (20/4/2020).
Setidaknya kata dia, selama digelar Operasi Keselamatan Tinombala telah terjadi 22 kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) atau mengalami penurunan 45.83 % dari tahun 2019 sebanyak 48 kasus lakalantas.
Korban meninggal dunia karena laka lantas enam orang atau turun 50 % dari tahun 2019 sebanyak 12 jiwa, luka berat 10 orang dan luka ringan 26 orang.
Dia menuturkan, tindakan tilang kepada pelanggaran lalu lintas sebanyak 5.639 kasus atau turun 24.33 % dari tahun 2019 sebanyak 7.453 kasus.
Sedangkan tindakan yang bersifat preventif dan preemtif berupa penyuluhan 3.270 giat atau naik 188.69% dari tahun 2019 sebanyak 1.733 giat.
Demikian juga dengan penyebaran dan pemasangan spanduk, leaflet, sticker dan bilboard mengalami peningkatan yaitu sebanyak 14.095 lembar dibanding tahun 2019 hanya 4.006 lembar.
“Kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli atau turjawali juga mengalami peningkatan yaitu sebanyak 11.897 giat dibandingkan tahun 2019 hanya 8.688 giat,” pungkas mantan Kapolres Kolaka, Polda Sulawesi Tenggara itu. CAL