SultengTerkini.Com, JAKARTA– Jumlah pasien positif Virus Corona (Covid-19) di Indonesia bertambah 557 orang pada hari ini, Sabtu (30/5) sehingga secara kumulatif berjumlah 25.773 orang. Dari tambahan 557 tersebut, tercatat 10 provinsi tidak ada penambahan kasus baru corona.
“Kasus konfirmasi positif naik 557 sehingga menjadi 25.773. Data ini kalau kemudian kita lihat lebih detail lagi ada 10 provinsi yang hari ini tidak ditemukan kasus positif,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat memberikan keterangan di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu petang.
Berdasarkan data harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 hingga pukul Sabtu pukul 12.00 WIB, sepuluh provinsi tersebut adalah Aceh, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Riau, Maluku, dan Sulawesi Barat.
Meski 10 provinsi nihil kasus baru, Yurianto menjelaskan masih ada lima provinsi dengan angka kasus baru corona yang cukup tinggi, yakni Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, dan Jawa Barat.
“Khusus DKI ini tidak seluruhnya berasal dari wilayah administrasi DKI, karena kita tahu bersama sebagian besar saudara-saudara kita yang bekerja di luar negeri dan kembali ke tanah air masuknya lewat bandara Soekarno Hatta,” kata dia
“Sudah menjadi ketentuan pemerintah bahwa mereka harus kita lakukan pemeriksaan dan beberapa di antaranya mereka positif konfirmasi Covid 19. Hanya memang datanya akan masuk di dalam kelompok provinsi DKI,” imbuh Yuri.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan berdasarkan pemetaan yang dilakukan saat ini ada 102 Kabupaten/Kota yang belum terdampak (zona hijau) Covid-19 di Indonesia, 139 Kabupaten/Kota dengan risiko rendah penularan Covid-19 (zona kuning), 180 Kabupaten/Kota dengan risiko sedang penularan (zona oranye), serta 85 Kabupaten/Kota dengan risiko tinggi penularan (zona merah).
“Kita perlu meningkatkan ketahanan kesehatan masyarakat kita. Kita semua paham keadaan saat ini adalah kedaruratan kesehatan masyarakat,” kata dia.
(sumber: cnnindonesia.com)