SultengTerkini.Com, SIGI– Lembaga Kemanusiaan Global Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Tengah (Sulteng) terus berikhtiar membantu kaum yang membutuhkan.
Kali ini, untuk meningkatkan ekonomi keluarga, ACT Sulteng turut membantu warga yang menbutuhkan melalui program Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI).
Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI) merupakan adalah program yang berfokus untuk membantu ibu-ibu pelaku usaha mikro yang usahanya tergoncang hebat.
Namun ACT sendiri memilih kelas paling bawah yaitu ultra mikro. Sasaran utamanya, ialah ibu-ibu rumah tangga yang saat ini menjadi tulang punggung keluarga, pun juga ibu rumah tangga yang turut membantu suami karena kondisi ekonomi yang tidak mencukupi.
Untuk diketahui bahwa, banyak kepala keluarga yang kehilangan pekerjaan, jika kita kaitkan di sektor pertanian, tidak sedikit pula sawah yang masih mengalami kekeringan hingga tidak bisa berproduksi.
Akibatnya para petani terpaksa harus bekerja serabutan, sehingga istri-istri mereka juga ikut membantu memulihkan ekonomi keluarga.
Belum lagi di masa pandemi Covid-19, sekolah tutup dan banyak orang kehilangan pekerjaan, sehingga ACT Sulteng fokus dengan program sahabat UMI ini.
“InsyaAllah melalui program sahabat UMI kami bisa meringankan beban warga yang mana ekonomi keluarganya menurun karena sulitnya lapangan pekerjaan,” ujar Kepala Cabang ACT Sulteng, Nurmarjani Loulemba, Selasa (2/6/2020).
Dia menyebut, ACT Sulteng menyalurkan bantuan berkisar dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per orang dengan menyesuaikan kondisi jualan dari para ibu-ibu pelaku usaha, begitu juga dengan kemampuan mereka mengelola usaha tersebut.
Bukan hanya memberikan modal, dia menjelaskan ACT Sulteng juga intens melakukan pendampingan agar bentuan tersebut tidak digunakan secara konsumtif, namun khusus untuik modal usaha.
“Untuk usaha nasi kuning misalnya, biasanya, dari beberapa kasus yang kami temui, hari ini mereka biasanya menjual 30 bungkus, keesokan harinya mereka bisa menjualnya hanya 20 bungkus, itu terjadi karena dari modal, ada yang terpakai untuk kebutuhan hari-hari, sehingga perlu didampingi untuk beberapa waktu,” jelasnya.
Saat ini, untuk Sulteng, ACT sudah memberikan kepada 15 penerima manfaat di Kota Palu yang disalurkan sejak soft launching pada -H1 Idul Fitri 1441 Hijriah kemarin.
ACT tidak berhenti sampai disini, harapannya bisa menyalurkan sampai 1 juta orang ibu-ibu rumah tangga yang menjadi penggerak ekonomi di keluarga, sesuai target kantor pusat 1 hari minimal 10 orang penerima manfaat, sehingga sampai saat ini relawan ACT Sulteng terus melakukan asesmen di lapangan.
“Rencananya, program tersebut akan menyentuh seluruh Sulteng, namun perlu kolaborasi dengan para relawan yang ada di kabupaten masing-masing dan kemungkinan akan bekerja sama dengan komunitas yang ada di kabupaten lain,” tuturnya.
Terkait implementasi bantuan Sahabat UMI, di hari yang sama ACT-MRI sudah menyalurkan bantuan modal usaha ke beberapa ibu pedagang yang ada di Desa Maranata dan Desa Potoya, Kabupaten Sigi.
Penerima manfaat Desa Maranata, Tariah (72), kesehariannya menjual nasi kuning di Desa Maranata. Sementara Desa Potoya yaitu Suriani (55) yang saat ini menjual dagangan di rumahnya dengan keterbatasan mental (tidak bisa melihat).
Suriani berjualan di sebuah kios miliknya. Hanya saja dengan adanya keterbatasan dimilikinya, dia selalu ditipu oleh pembeli yang tidak dikenalnya.
“Untungnya ada anak saya saat ini bisa menjaga saya dan merawat saya, sekaligus menjaga jualan saya, Alhamdulillah saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada ACT dan Sahabat UMI yang telah memberikan saya bantuan berupa modal usaha. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak kepada ACT dan Sahabat UMI,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan penerima manfaat di Desa Potoya, Tariah.
Dia sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh ACT Sulteng dan Sahabat UMI.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, karena atas berkatnya sehingga membawa tim ACT-MRI datang berkunjung melihat usaha saya yang saat ini ditengah kesulitan karena adanya Covid-19,” katanya. CAL