SultengTerkini.Com, PALU– Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Arus Abdul Karim mengaku segera mengagendakan untuk melakukan rapat dengar pendapat (RDP) atau hearing dengan kapolda setempat.
RDP terhadap Kapolda Sulteng Irjen Polisi Syafril Nursal terkait rentetan peristiwa kematian tiga warga sipil Poso.
Mulai dari Qidam yang tewas karena dianiaya di dekat Mapolsek Poso Pesisir Utara, hingga yang terbaru, kematian dua warga Desa Kilo, Syafrudin dan Firman.
“Akan segera kita jadwalkan untuk RDP dengan Kapolda Sulteng,” tegas Arus Abdul Karim di depan perwakilan beberapa ormas yang datang ke DPRD Sulteng, bersama Tim Pembela Muslim (TPM), dan Presidium Forum Umat Islam (FUI) Sulteng, Kamis (4/6/2020).
Turut menerima perwakilan ormas, TPM, dan FUI Sulteng, Wakil Ketua DPRD Sulteng, Muharram Nurdin, Wakil Ketua Komisi I Wiwik Jumatul Rofiah dan beberapa anggota DPRD Sulteng lainnya.
Menurut Arus, bahwa sejak surat FUI masuk ke meja pimpinan DPRD Sulteng, beberapa waktu lalu terkait kematian Qidam, surat tersebut telah ditindaklanjuti. Pimpinan DPRD katanya, telah mendisposisi surat tersebut ke Komisi I yang membidangi masalah keamanan, untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
“Namun sebelum kami mengundang kapolda untuk RDP, kami juga butuh data dari teman-teman FUI untuk kami pelajari, agar nanti dalam RDP, kita mengundang semua yang terkait, bukan hanya kapolda saja,” katanya.
Soal kapan mengundang Kapolda Sulteng untuk RDP, Arus mengaku masih menunggu dukungan data dari FUI dan TPM untuk dilakukan pendalaman.
“InsyaAllah secepatnya kita undang Kapolda,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPRD Sulteng, Wiwik Jumatul Rofiah menambahkan, perwakilan ormas, TPM, dan Presidium FUI, sudah mendengar janji pimpinan DPRD untuk menggelar RDP dengan kapolda dan pihak terkait.
“Bapak dan saudara sudah dengar kan janji dari pimpinan DPRD untuk segera menggelar RDP terhadap kapolda,” ujarnya.
Selain Komisi I, RDP juga akan diikuti oleh komisi yang membidangi masalah sosial, termasuk usulan agar anggota DPRD dari Daerah Pemilihan Poso turut untuk dilibatkan.
“Kami berharap agar RDP secepatnya bisa dijadwalkan, jangan sampai bisa menimbulkan masalah sosial lainnya. Apalagi menurut teman-teman FUI, bahwa saat ini situasi di Tambarana dan Kilo menghangat,” tambahnya.
Ketua Presidium FUI Sulteng, Ustaz Hartono Yasin Anda menambahkan, FUI dan TPM siap untuk secepatnya memberikan data, sebagai bahan bagi DPRD untuk menggelar RDP.
Bahkan FUI kata Hartono, siap untuk dihearing oleh DPRD Sulteng, sebelum mengundang Polda Sulteng.
“Kami juga minta agar dalam RDP dengan Kapolda nanti, FUI dan TPM diundang agar jangan sampai ada informasi yang timpang dan sepihak,” tegas Ustaz Hartono diamini Andi Akbar dari TPM. HAL