SultengTerkini.Com, PARIMO– Bupati Parigi Moutong (Parimo) Samsurizal Tombolotutu meninjau lokasi banjir yang terletak di Desa Boyantongo dan Desa Olobaru, Kecamatan Parigi Selatan, Senin (13/7/2020) sore.
Bupati Samsurizal didampingi Wakil Ketua DPRD Parimo, Faisan Badja, Kepala BPBD Abdul Azis Tombolotutu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Nelson Metubun.
Kemudian hadir pula Kepala Dinas Kominfo Hamka Lagala, Kepala Dinas Sosial Sudarmin Tombolotutu, Camat Parigi Selatan Enang Pandake, dan sejumlah pejabat lainnya.
Sebelumnya, jam 11.00 Wita Sekretaris Kabupaten Parimo, Ardi Kadir juga meninjau lokasi banjir, dan pukul 12.00 Wita Wakil Bupati Parimo Badrun Nggai juga meninjau lokasi yang sama dan menyerahkan bantuan kepada warga setempat.
Kepala BPBD Parimo, Abdul Azis Tombolotutu menjelaskan atas adanya tanggapan miring masyarakat terhadap lambannya alat berat diturunkan di lokasi saat banjir menghantam.
“Perlu kami jelaskan atas komentar miring dari masyarakat terkait lambatnya alat berat bahwa bukannya lambat, tetapi karena memang aturannya saat banjir besar mengamuk tidak bisa dipaksakan diturunkan alat berat karena sangat berisiko. Logikanya sedangkan manusia berdiri di pinggir sungai jika air besar mengamuk tentunya akan jatuh dan hanyut, apalagi alat berat pasti manusia yang mengendalikan alat berat tersebut hanyut dan alat berat juga bisa bebahaya jika dipaksakan,” tuturnya.
Berkaitan hal itu, Aziz menambahkan, aturannya nanti air surut, sehingga dibolehkan alat berat diturunkan beroperasi.
Dia mengatakan, ada empat alat berat dikerahkan di lokasi yaitu tiga unit di Sungai Desa Boyantongo dan satu unit di Sungai Desa Olobaru.
Azis menambahkan, Desa Boyantongo ada 18 Kepala Keluarga (KK) terdampak, enam rumah hanyut, 12 rumah tertinggal dan saat ini sudah terancam serta lima unit rumah di Desa Olobaru juga terancam.
“Alhamdulillah di hari kedua sudah dibantu empat alat berat jenis ekskavator dan sungainya sudah mulai tertutup,” katanya.
Azis mengatakan, dari peristiwa banjir besar itu tidak ada korban jiwa, dan harta benda milik warga yang hanyut dapat diselamatkan.
Wakil Ketua DPRD Parimo, Faisan Badja telah mengomunikasikan bersama Balai Sungai Provinsi untuk mengatasi hal tersebut.
“InsyaAllah besok saya dan pak bupati akan mendampingi kepala balai sungai besar untuk melihat kondisi beberapa sungai yang ada di Kabupaten Parigi Moutong ini,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Parimo Samsurizal Tombolotutu menyampaikan, wilayah tersebut setiap tahunnya bermasalah sejak tahun 2012.
Dimulai dari banjir bandang yang menghantam jembatan Dolago dan kini muncul lagi banjir besar di muara sungai.
“Ini wilayah hampir setiap tahunnya bermasalah dengan banjir. Saya pernah sampaikan ke warga bahwa akan dibuatkan tanggulnya tetapi ada masalah sedikit dengan berbagai alasan, sehingga tidak jadi. Tetapi sudahlah karena sudah lewat. Insya Allah saya akan berkoordinasi dengan DPRD, mudah-mudahan muara sungai bisa kita perbaiki. Saya minta ini kita kawal bersama. Kita tembok saja tahun depan. Tolong DPRD kita anggarkan bersama buat tanggul permanen saja,” kata Bupati Samsurizal.
“Saya minta masyarakat dengan adanya kondisi ini kita harus kuat, jangan menyerah, kita harus mampu melewati ujian ini. Hari ini kita serahkan bantuannya. Saya juga berterima kasih kepada BNI yang telah peduli kemanusiaan,” pungkasnya.
Penyerahan bantuan berupa sembako, matras, dan lain sebagainya diserahkan secara simbolis kepada 12 KK korban terdampak banjir. CAL