
SultengTerkini.Com, PALU– Pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palu menggelar rapat koordinasi (rakor) penginputan dan enter daftar pemilih hasil pemutakhiran untuk pemilihan walikota dan wakil walikota, gubernur dan wakil gubernur pada 9 Desember 2020.
Kegiatan yang berlangsung di sebuah hotel Jalan Abdurrahman Saleh, Kota Palu, Rabu (5/8/2020) diikuti delapan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), 46 Panitia Pemilihan Suara (PPS) dan 12 operator Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih).
Ketua KPU Palu, Agussalim Wahid menyampaikan, penyelenggara adhoc harus benar-benar mencermati dan melakukan pengecekan secara berulang setiap data daftar pemilih, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam proses penginputan data.
“Tolong diperhatikan dengan cermat karena teman-teman PPS dan PPDP yang berperan disitu. Dengan data-data yang ada kita harus memastikan yang coret tersebut memang TMS,” kata Agussalim Wahid.
Dia mengatakan, permasalahan daftar pemilih pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2020 cukup kompleks.
Beragam persoalan yang dihadapi petugas di tingkat bawah saat pencocokan dan penelitian (coklit) daftar pemilih, sehingga dalam menyelesaikan persoalan, jajaran KPU harus kompak, mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan.
“Tidak boleh berbeda penafsiran. Kalau ada keraguan dalam penyelesaian masalah harus berkoordinasi ke atas secara berjenjang, sehingga mengambil keputusan terhadap status pemilih tidak berubah dari aturan yang ada,” katanya.
Menurutnya, penyelenggara pemilu memiliki kewajiban untuk memastikan seluruh warga Kota Palu yang memenuhi syarat sebagai pemilih harus terdaftar. Begitu pula sebaliknya yang tidak memenuhi syarat harus dicoret dari daftar pemilih.
“Kita harus memastikan seluruh warga Kota Palu melindungi hak pilihnya, sehingga di belakang hari tidak menjadi masalah,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, pihaknya juga mengimbau kepada jajaran KPU Palu untuk selalu menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga dan para pemilih, sehingga dalam menjalankan tugas wajib mematuhi prtokol kesehatan.
“Sekali lagi menjaga kekompakan dan menjaga kesehatan tetap melakukan dengan standar kesehatan. Walaupun sekarang kita Kota Palu sudah zero Covid-19 tetapi kita tidak abai, tetap menggunakan standar kesehatan,” ujarnya. NUR