SultengTerkini.Com, PALU– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola gowes dari Kota Palu ke Pantoloan untuk melaksanakan pelepasan Direct Export dari Terminal Peti Kemas Kelapa dan Kayu Olahan ke Vietnam-Korea-Cina-Jepang dan Malaysia, Sabtu (12/9/2020).
Pada kesempatan itu, Gubernur Longki didampingi Kadis Perindustrian dan Perdagangan Richard A Djanggola, Kadis Perhubungan, Kadis Kelautan dan Perikanan, Karo Pengadaan Barang Jasa serta Karo Humas dan Protokol.
Presiden Direktur PT Winarapan Sitting Agen Sinakor, merchant marine Co.LTD, Panangian Siregar menyampaikan, kehadiran PT Winarapan di Palu adalah melihat potensi Sulteng yang sangat melimpah untuk dilakukan ekspor yang akan terus ditingkatkan kedepan.
Menurutnya, jika Sulteng banyak melakukan ekspor sudah pasti dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian.
“Kedepan kita usahakan ekspornya bukan hanya 12 kontainer, tetapi kita tingkatkan karena potensinya sangat besar,” katanya.
Kepala Pelindo IV diwakili Yosida Palesang menyampaikan sangat berbangga dengan adanya ekspor yang setiap harinya akan meningkat.
“Kami akan terus meningkatkan kualitas layanan untuk mensupor seluruh kegiatan ekspor dan impor, sehingga arus distribusi barang lancar yang akhirnya meningkatkan efisiensi,” katanya.
Kedepan PT Pelindo IV akan terus meningkatkan kualitas sarana yang termasuk menambah crane yang baru.
Pada kesempatan itu, Kepala Bea dan Cukai Pantoloan Alimudin Lisaw menyampaikan, pihaknya akan mendukung seluruh kegiatan ekspor.
Menurutnya, sistem yang ada pada Bea dan Cukai sangat memungkinkan untuk mendukung seluruh kegiatan ekspor dan impor.
Sementara itu, Gubernur Sulteng Longki Djanggola menyampaikan rasa bangga dan sangat mengapresiasi pelaksanaan ekspor kelapa dan kayu olahan yang dilakukan PT Winarapan Sitting Agen Sinakor.
“Kegiatan ini sudah lama ditunggu-tunggu. Kalau saat ini masih 12 kontainer, semoga kedepan dapat meningkat,” katanya.
Gubernur juga secara khusus meminta seluruh kegiatan PT Pelindo dan kawasan ekonomi khusus atau KEK agar terus dapat dilakukan dengan protokol kesehatan.
“Saya berharap jangan sampai ada klaster baru disini melihat kuantitas kegiatan disini dan di KEK sangat padat,” ujarnya.
Gubernur juga menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah saat ini sesuai dengan hasil rapat terbatas Presiden RI Joko Widodo baru-baru ini yang menyampaikan bahwa laju pertumbuhan Sulteng berada pada peringkat ketiga se Indonesia setelah Papua dan Papua Barat.
Tetapi kata dia, pertumbuhan pembangunan kita tersebut didukung dari ekspor migas dari hasil tambang.
“Saat ini kita melakukan ekspor non migas, semoga dapat menambah nilai yang positif dalam pertumbuhan perekonomian Sulawesi Tengah,” tuturnya.
Gubernur Longki juga menyampaikan, waktu terjadinya bencana alam pada 28 September 2020, Direktur Utama PT Pelindo menjanjikan kepadanya langsung akan mengadakan crane baru di Pelabuhan Peti Kemas Pantoloan.
“Saat ini sudah ada walaupun yang bekas, tetapi saya akan terus tagih janji Dirut Pelindo untuk menepati janjinya membangun crane baru disini,” katanya.
“Harapan gubernur semoga kedepan ekspor komoditi Sulteng dapat terus kita tingkatkan karena potensi kita sangat besar dengan harapan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah dapat tinggi dan kesejahteraan masyarakat kita dapat lebih meningkat, itu harapan kita bersama,” pungkas Gubernur Longki.
Gubernur didampingi pejabat organisasi perangkat daerah yang mengikuti dengan resmi melepas Direct Eksport hasil bumi sebanyak 12 kontainer ke Vietnam, Korea, Cina, Jepang, dan Malaysia. CAL