SultengTerkini.Com, PALU– Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2020 tinggal beberapa bulan lagi atau tepatnya 9 Desember. Salah satu daerah yang melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan itu adalah Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Harapan kini ada di tangan warga Kota Palu dalam memilih pemimpin kedepan.
Dalam beberapa tahapan pilkada berjalan, salah satu kandidat walikota Palu yang gencar menarik simpati dari masyarakat di Tanah Tadulako itu adalah, seorang ibu muda bernama Imelda Liliana Muhidin.
Perempuan yang akrab disapa Lia itu berdampingan dengan politisi senior setempat dan namanya populer di Kota Palu. Dia adalah Arena JR Parampasi.
Ditemui di kediamannya di Palu Barat, Lia mengaku senang saat menggandeng Arena JR Parampasi dalam pilkada tahun 2020 ini.
Mereka dipertemukan oleh dua partai besar yakni Gerindra dan Golkar, yang mengoleksi 11 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, terdiri dari lima kursi Golkar dan enam Gerindra.
Perolehan kursi dua partai itu jauh melebihi yang dipersyaratkan untuk pencalonan sebagai peserta pilkada.
Lia mengaku, awalnya belum memikirkan masuk dalam ranah politik praktis itu, namun melihat kondisi daerah yang membuat dirinya harus tampil. Ditambah lagi, kekuatan jiwanya berkontestasi berkat inspirasi dari pemimpin wanita panutannya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang akrab disapa Bu Risma.
“Semangat saya tidak kurang dari semangat Ibu Risma, beliau adalah pemimpin perempuan yang harus kita teladani. Saya maju karena melihat kondisi dua tahun pasca bencana yang melanda daerah kita, membuat naluri saya harus tampil. Tentu dengan nawaitu suci seorang perempuan. Kasihan hingga saat ini masih banyak saudara-saudari kita yang masih tinggal di hunian sementara. Saya dan bapak Arena JR Parampasi maju untuk benahi semuanya,” tegasnya.
Kemudian, niat itu mendapat respon positif dari ayahanda yang merupakan politisi nasional, Muhidin Said, yang kini duduk di DPR RI.
Komitmen itu terus dilanjutkan hingga perkawinan politik tanpa mahar menemukan koalisi Golkar dan Gerindra.
Hingga tahapan kampanye saat ini, kandidat walikota dengan nomor urut 4 itu disambut antusias tinggi oleh masyarakat yang menanti kehadiran pemimpin dari kalangan perempuan, dalam pergulatan politik Kota Palu.
“InsyaAllah semua akan dimudahkan dan keikhlasan hati ini mendapatkan keberkahan dari rahmat Allah SWT,” ucap Lia yang juga menjabat sebagai Bendahara Kosgoro 1957 Sulteng itu.
Imelda Liliana Muhidin dipandang sangat tepat untuk ikut bersaing menjadi pemimpin di Kota Palu.
Untuk saat ini, dia lebih memilih mengamati, merespons dengan terbuka berbagai elemen masyarakat yang datang silih berganti menyatakan dukungannya.
Dukungan tidak hanya datang dari tokoh masyarakat dan antar kalangannya, tetapi tokoh-tokoh politik di Sulteng yakni petinggi DPP Partai Golkar, Muhidin Said, Gubernur Sulteng dua periode, Longki Djanggola dan Arus Abdul Karim.
Menurutnya, dorongan itu suatu motivasi. Hal itu dia sanggupi untuk bertarung pada Pilkada Kota Palu, ditambah lagi dengan antusias warga yang menyambutnya dalam beberapa kali kegiatan.
Wakilnya, Arena JR Parampasi saat berbincang-bincang mengaku sangat senang mendampingi Imelda Liliana Muhidin di pilkada Kota Palu ini.
Arena bangga Kota Palu memiliki perempuan seperti Imelda, dimana mau menerima tantangan lebih besar hanya karena ingin mengabdi di tanah kelahirannya.
Bahkan saat menceritakan Imelda Liliana Muhidin, Arena terharu.
“Pertama dipertemukan dengan Imelda, sempat saya bertanya apa motivasi sehingga mau maju sebagai calon walikota. Dia jawab, saya ini lahir dan besar di Kota Palu, cari rezeki di Kota Palu, saya ingin mengabdi untuk tanah kelahiran saya,” ucap Arena.
Jawaban Imelda itu membuat Arena siap menjadi wakilnya. Karena menurut dia, dalam kondisi Kota Palu seperti ini, sulit menemukan seorang perempuan yang berani maju dengan tantangan besar dengan niat untuk pengabdian.
“Sehingga saya menyatakan bersedia menjadi wakilnya,” katanya.
Sebagai satu-satunya perempuan yang berkontestasi dan masih merupakan wajah baru dalam perpolitikan di Kota Palu, tentunya masih ada yang ingin mengetahui, siapa Imelda Liliana Muhidin?
Lia yang lahir di Palu, 27 Februari 1974 memiliki tiga orang anak hasil pernikahannya dengan Moh Juniarsyah.
Riwayat pendidikan Lia bersekolah di SDN 3 Palu (1980), SMPN 1 Palu (1986), SMAN 1 Palu (1989), S1 STIE YAI Jurusan Akuntansi (1992).
Lia maju bersama wakilnya, Arena JR Parampasi untuk membangun Kota Palu dengan visi “Kota Palu yang inovatif, produktif, kompetitif, inklusif dan berkeadapan”.
Sementara misi dari pasangan yang memiliki tagline “Ayo Benahi Palu” itu yakni pemerintah yang berorientasi melayani, peningkatan infrastruktur berkualitas dan aksesibel.
Kemudian, pembangunan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian baru produktif, serta peningkatan produktivitas dan daya saing produk sumber daya alam yang berkelanjutan.
Berikutnya adalah membuat/menerapkan kebijakan penanganan Covid-19, baik dalam bentuk stimulan ekonomi, maupun dalam aspek kesehatan secara terpadu dan multi sektor.
Adapun yang menjadi program unggulan dari pasangan calon walikota ini adalah peningkatan pelayanan dasar, di bidang pendidikan dan kesehatan.
Selanjutnya pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, menciptakan lapangan kerja, pengentasan pengangguran serta percepatan pertumbuhan UMKM/IKM yang berdaya saing dan berkualitas ekspor, serta pengembangan destinasi pariwisata Kota Palu.
Selain itu perlindungan dan kompensasi akibat dari dampak Covid-19 bagi masyarakat dengan golongan ekonomi lemah, peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup dengan kegiatan padat karya. CAL/MAM