Pemkab Parimo Salurkan Bansos 1.200 Ton Beras untuk KPM-PKH

BUPATI Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu menyerahkan bantuan beras kepada pendamping PKH bertempat di rumah jabatannya, Jumat (2/10/2020). FOTO: HUMAS

SultengTerkini.Com, PARIMO– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parimo) melalui Dinas Sosial menyalurkan bantuan sosial (bansos) 1.200 ton beras kepada masyarakat atau Kelompok Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di 23 kecamatan di wilayahnya.

Penyerahan bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Parimo, Samsurizal Tombolotutu kepada pendamping PKH bertempat di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Parimo, Jumat (2/10/2020).

Pada kesempatan itu, Bupati Parimo mengingatkan kepada pendamping PKH agar jangan berurusan dengan hukum.

“Tolong pendamping PKH untuk berhati-hati. Jangan mengambil yang bukan hak kita. Jangan dilakukan!. Karena semua bantuan langsung dari pusat terpantau. Saya punya motto siapa mandi, basah!,” katanya mengingatkan.

Bupati Samsurizal mengingatkan, saat ini tidak ada orang yang kebal hukum entah dia pejabat ataupun masyarakat, semuanya sama.

“Begitu ada laporan dari masyarakat. Dicek ternyata betul langsung berurusan dengan hukum,” tegasnya.

Selanjutnya bupati mengajak para pendamping PKH untuk bekerja demi kepentingan masyarakat dan tetap mematuhi protokol kesehatan, karena pendamping PKH selalu kontak langsung dengan masyarakat.

“Mari kita pertahankan Parigi Moutong tetap zona hijau. Jangan sampai bertambah lagi positif di Parigi Moutong,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Sosial Parimo diwakili Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos), Aristo.

Aristo mengatakan, bansos 1.200 ton beras merupakan bantuan presiden untuk PKH yang disalurkan kepada 27.838 PKM dimulai Jumat hari ini yang dilayani oleh tiga Bulog yaitu Bulog Olaya, Bulog Tolai, dan Bulog Ongka Malino.

“Ini kita berikan ke KPM 15 kilogram per kepala rumah tangga. Jadi masyarakat PKH terima dua bulan 30 kilo dulu dan 15 kilo menyusul di bulan Oktober ini juga. Jadi totalnya per KK 45 kilogram,” ucap Aristo.

Aristo mengatakan, bantuan beras tersebut langsung diterima masyarakat, sedangkan anggota pendamping hanya mendampingi.

Khusus masyarakat di pegunungan kata Aristo, dicari titik kumpul yang terdekat. CAL