2020, Sulteng Masuk Tiga Besar Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Indonesia

GUBERNUR Sulawesi Tengah (Sulteng), Longki Djanggola menerima kunjungan dan audiensi dengan Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Sulteng, Irfa Ampri beserta rombongan bertempat di ruang kerjanya, Jumat (26/3/2021). FOTO: HUMAS

SultengTerkini.Com, PALU– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Longki Djanggola didampingi Penjabat Sekretaris Provinsi (Sekprov), Mulyono menerima kunjungan dan audiensi dengan Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sulteng, Irfa Ampri beserta rombongan bertempat di ruang kerjanya, Jumat (26/3/2021).

Turut hadir dalam rapat tersebut Kepala Badan Pendapatan Daerah Abdul Wahab Harmain, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Bahran, Kepala Biro Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Rudi Dewanto, Pelaksana Tugas Kepala Biro Administrasi Pimpinan Eddy Lesnusa.

Selain itu hadir pula Kepala KPPN Palu Abdul Yusuf, Kepala KP Bea Cukai Pantoloan Alimudin Lisaw, Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai Pantoloan Asep Ridwan, Kepala KPKNL Palu Devi Lesilolo serta pejabat terkait lainnya.

Gubernur Longki Djanggola pada kesempatan itu memberikan apresiasi dan menyatakan sebuah langkah maju atas kunjungan dan koordinasi dari Kementerian Keuangan dalam rangka memantau sekaligus memberikan bimbingan.

Karena kata dia, persoalan keuangan merupakan kewenangan pusat, meskipun daerah adalah wilayah otonomi, akan tetapi tetap harus mengikuti aturan dan Undang-Undang (UU) yang berlaku.

Gubernur berharap kedepannya kegiatan tersebut dapat lebih ditingkatkan.

Menurutnya, persoalan keuangan di pemerintahan daerah Sulawesi Tengah berlangsung dengan baik tanpa adanya komplain.

Hal tersebut menandakan seluruh pihak, khususnya Kementerian Keuangan melaksanakan tupoksinya serta senantiasa menjaga kualitas pelayanannya.

“Terus terang saya bangga atas kerjasama selama ini. Saya harap kedepannya kita dapat senantiasa saling mendukung dan menunjang tugas pokok masing-masing,” katanya.

Gubernur mengakui tengah fokus kepada beberapa anggaran prioritas, khususnya masalah Covid-19.

Bahkan ketika ada keputusan pemotongan DAU telah diantisipasi sebelumnya, sehingga semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Sulteng, Irfa Ampri dalam keterangannya mengakui pertemuan dimaksud guna melaporkan capaian yang telah diperoleh Sulteng di tahun 2020 terkait keuangan daerah, perekonomian, termasuk kebijakan dan kendala yang dihadapi.

Menurutnya, Sulawesi Tengah memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia untuk tahun 2020.

Dia mengatakan, perekonomian Sulteng tumbuh sebesar 4,86% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan menjadi satu dari tiga provinsi yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif, terutama pada sektor pengolahan dan pertambangan, khususnya di Kabupaten Morowali.

“Hal tersebut menunjukkan prestasi yang bagus. Diharapkan kedepannya beberapa sektor lainnya juga mengalami peningkatan misalnya perikanan, industri dan sebagainya secara berkelanjutan,” ujar Kepala Perwakilan Irfa Ampri.

Dia berharap melalui pertumbuhan sektor pertambangan pada kisaran 28%, khususnya bijih nikel dapat lebih bermanfaat bagi daerah.

Demikian pula dalam hal peningkatan komoditi ekspor durian serta hasil pertanian lainnya, bahkan pihak KP Bea Cukai Pantoloan telah menyatakan kesiapan untuk memfasilitasinya.

Dia menambahkan, guna membantu pelaku usaha kecil dan menengah, pemerintah telah melaksanakan program Kredit usaha Rakyat (KUR) barupa pemberian subsidi bunga atas pinjaman dengan jangka suku bunga yang rendah.

Saat ini kata dia, suku bunga yang dikenakan untuk program KUR ini sebesar 6%. Pada tahun 2020, realisasi penyaluran KUR mengalami kenaikan baik disisi jumlah kreditur maupun nilai pinjaman.

“Jumlah kreditur tahun 2020 sebanyak 55.159 debitur dengan nilai pinjaman sebesar Rp 1,946 triliun. Sedangkan penyaluran tahun 2021 sampai dengan hari ini tercatat sebesar Rp 193,73 juta untuk 5.012 debitur,” jelasnya. CAL