Sulteng Ekspor 63,78 Ton Rempah-rempah Perdana ke Vietnam dan Tiongkok

ASISTEN Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Bunga Elim Somba secara resmi melepas ekspor perdana rempah-rempah sebanyak 63,78 ton senilai Rp 3,7 miliar ke negara tujuan Vietnam dan Tiongkok. FOTO: HUMAS

SultengTerkini.Com, PALU– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) yang diwakili Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan, Bunga Elim Somba secara resmi melepas ekspor perdana rempah-rempah sebanyak 63,78 ton senilai Rp 3,7 miliar ke negara tujuan Vietnam dan Tiongkok.

Asisten Bunga Elim Somba yang didampingi Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan pada Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian, Junaidi serta pejabat terkait lainnya itu melepas ekspor perdana itu yang ditandai dengan pengecekan kontainer, pemasangan label serta pengguntingan pita, bertempat di Pelabuhan Pantoloan IV, Senin (29/3/2021).

Turut hadir pada kesempatan itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Richard Arnaldo, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulteng Fery Fahrudin Munir, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Amril, Kepala Bea Cukai Pantoloan Alimudin Lisaw, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pantoloan, GM Pelindo Pelabuhan Pantoloan, dan pejabat terkait lainnya.

Asisten Bunga Elim Somba yang membacakan sambutan Gubernur Longki menyambut baik kegiatan ekspor perdana rempah-rempah berupa lada putih, pala biji dan bunga pala sebagai komoditas baru produk pertanian di Sulteng sekaligus sebagai pelaksanaan program kementerian pertanian RI yang tujuannya untuk mendorong gerakan tiga kali lipat ekspor (grateks).

Komoditas pertanian katanya, memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan daerah perannya bukan saja terhadap ketahanan pangan, tetapi juga memberi andil yang cukup besar terhadap PDRB daerah melalui ekspor.

Gubernur berharap Badan Karantina Pertanian dapat terus meningkatkan peranannya sebagai fasilitator perdagangan produk pertanian dalam memastikan bahwa seluruh produk pertanian yang akan diekspor telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal sanitari maupun fitosanitari sehingga memiliki daya saing di pasar global.

“Patut kita bersyukur bahwa di tengah pandemi Covid-19 tetap meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Sulawesi Tengah,” katanya.

Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan iqfast di karantina pertanian Palu segera terkirim tiga komoditas yaitu lada putih sebanyak 50,13 ton, bunga pala 1,47 ton milik PT Olam Indonesia dan pala biji sebanyak 12,18 ton milik PT Yusri Multi Guna Abadi hingga total keseluruhan 63,78 ton yang akan diberangkatkan ke negara Vietnam dan Tiongkok.

Sementara itu, Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan pada Barantan Kementerian Pertanian, Junaidi mengatakan, berdasarkan data pada sistem perkarantiaan Iqfast sebanyak tiga komoditas pertanian (rempah-rempah) di Sulteng telah diberangkatkan ke Vietnam dan Tiongkok sebanyak 63,78 ton.

Pada tahun 2020, Karantina Pertanian Palu mencatat 35 komoditi telah diekspor dari Sulteng ke berbagai negara dengan nilai total barang mencapai 444,465 miliar.

Ke 35 komoditi tersebut didominasi dari sub sektor perkebunan seperti kelapa bulat, kelapa parut, minyak kelapa, kakao biji, getah pinus, cengkih, dan lain-lain. CAL