Angka Kredit Bank di Sulteng Naik, Maret 2021 Tembus Rp 36,30 Triliun

KEPALA Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah, Abdul Madjid Ikram menjelaskan pertumbuhan angka kredit perbankan. FOTO: AGUS PANCA SAPUTRA/SULTENG TERKINI

SultengTerkini.Com, PALU– Meski berada pada masa pandemi Covid-19, namun geliat ekonomi di Sulawesi Tengah (Sulteng) tetap membaik. Hal ini tercermin dari peningkatan angka kredit perbankan. Pada Maret 2021, angka kredit bahkan menembus Rp 36,30 triliun.

Tentu saja, tingginya geliat ekonomi di Sulteng ini mendapat apresiasi positif dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulteng.

Kepala Kantor BI Perwakilan Sulteng, Abdul Madjid Ikram bangga dengan kondisi ini.

Geliat peningkatan angka kredit tak hanya terjadi di seluruh ekonomi, melainkan diiringi oleh rendahnya angka kredit macet.

Abdul Madjid Ikram menuturkan, kredit perbankan yang tercatat pada Maret 2021 mengalami peningkatan 21,31 persen dibanding angka kredit pada Maret tahun 2020.

Apabila dibandingkan dengan angka kredit per Desember 2020, angka ini naik 16,70 persen.

“Peningkatan kredit paling besar bersumber dari kredit investasi yang tumbuh 119,5 persen dibanding bulan yang sama tahun lalu. Kredit modal kerja tumbuh 16,23 persen (year on year) dan kredit konsumsi naik 6,11 persen (year on year),” tutur Abdul Madjid Ikram bangga.

Dia menambahkan, peningkatan kredit ini didorong oleh meningkatnya kredit di sektor listrik, gas dan air.

“Secara persentase, lapangan usaha yang memiliki kredit terbesar adalah perdagangan yakni sebesar 42,25 persen. Lalu disusul sektor gas 24,86 persen, sektor pertanian 15,87 persen, sektor konstruksi 3,56 persen dan sektor industri 2,48 persen,” urai Abdul Madjid Ikram, Senin (26/4/2021).

Dari jumlah kredit tersebut, sambung Abdul Madjid, angka kredit macet hanya sebesar 1,9 persen, jauh di bawah ambang batas kredit macet yang ditetapkan BI.

Yang lebih memuaskan BI Perwakilan Sulteng adalah tumbuhnya angka dana pihak ketiga (DPK) atau kebutuhan masyarakat akan pentingnya menabung di bank. Pada Maret 2021, angka DPK naik 8,2 persen.

“Pertumbuhan deposito meningkat 21,93 persen dan tabungan meningkat 14,67 persen. Namun dari sisi giro agak menurun 16,32 persen,” tuturnya.

Dia berharap aktivitas ekonomi di provinsi ini terus membaik, sehingga menciptakan kehidupan  masyarakat yang lebih baik. GUS