Legislator Asal Sulteng Harap Anggaran Pemberantasan Narkoba Diperkuat

ANGGOTA Komisi III DPR RI, Sarifuddin Sudding. FOTO: JAKA

SultengTerkini.Com, JAKARTA– Anggota Komisi III DPR RI, Sarifuddin Sudding berharap politik anggaran untuk pemberantasan narkoba di Tanah Air diperkuat.

Menurutnya, dalam kurun waktu masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sampai  dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia masih dalam kondisi darurat narkoba.

Tapi anehnya, politik anggaran pemberantasan narkoba masih rendah. Padahal generasi bangsa yang terjerat narkoba tentu merugikan negara.

“Anggaran Rp 2,4 triliun saya kira ini sangat rendah kalau kita di sini mau menyelamatkan bangsa, menyelematkan generasi kita, demi kedaulatan bangsa, saya kira anggaran ini masih rendah,” ungkapnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Petrus Reinhard Golose, beserta jajaran di ruang rapat Komisi III, Gedung Nusantara II, Senayan Jakarta, Kamis (3/6/2021).

Legislator asal Sulawesi Tengah (Sulteng) ini pun memberi perhatian khusus pada alokasi anggaran BNN untuk penguatan bidang intelijen.

“Saya setuju dengan anggaran Rp 868 miliar dalam kaitan penguatan bidang intelijen. Apakah ini untuk penambahan personel atau peralatan dan sebagainya, supaya pengedar narkoba bisa dideteksi, juga pergerakan penyelundupan narkoba dari luar,” papar Sarifuddin, politisi Partai Amanat Nasional itu.

Selain itu, dia juga menyoroti jaringan peredaran narkoba internasional yang masuk ke Indonesia.

Dia juga menyarankan BNN agar menjalin kerja sama lintas negara untuk memberantas narkoba. Jangan sampai Indonesia dibanjiri peredaran narkoba dari negara lain.

“Saya yakin bapak mampu lakukan itu karena hubungan bapak dengan mitra yang di luar (luar negeri) bagus, serta dengan kepolisian di negara tetangga,” ujar Sarifuddin Sudding.

Dia menginginkan agar BNN di bawah kepemimpinan Petrus Reinhard Golose membuat terobosan dalam pemberantasan narkoba.

Sarifuddin mengungkapkan dalam kunjungan Komisi III ke berbagai daerah masih ditemukan kasus peredaran narkoba di dalam lapas.

Oleh sebab itu, dia menegaskan agar fungsi intelijen BNN diperkuat secara serius, dan mampu memberantas peredaran narkoba di semua sektor.

“Fungsi intelijen harus dikuatkan, lalu melakukan sidak,” katanya. ROI