SultengTerkini.Com, PALU– Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) merayakan hari ulang tahun (HUT) ke 70 yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), Senin (28/6/2021).
Perayaan HUT itu mengangkat tema “optimalisasi peran bidan pada pelayanan KIA-KB dan kesehatan reproduksi dalam mendukung penguatan pelayanan primer”.
Menurut Ketua Panitia, Agustina Gosal, tujuan khusus terselenggaranya peringatan HUT IBI sebagai penguatan organisasi profesi melalui konsolidasi mulai dari tingkat pusat sampai daerah, meningkatkan rasa memiliki, serta kepedulian dan kecintaan anggota terhadap organisasi IBI.
Selain itu juga peningkatan kapasitas bidan dalam memberikan pelayanan KIA-KB dan kesehatan reproduksi di era pandemi dan optimalisasi peran bidan dalam mendukung penguatan pelayanan primer.
“Rangkaian kegiatan HUT IBI berlangsung mulai 17 hingga 28 Juni 2021 mencakup pelayanan kebidanan, anjangsana, bazar, webinar. Adapun puncak peringatan HUT IBI berlangsung hari ini 28 Juni 2021 di Hotel Sutan Raja,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum IBI Sulteng, Emi Nurjasmi melalui Ketua PD IBI Sulteng, Evis Bianca menegaskan, IBI memiliki peranan penting dalam meningkatkan akses perempuan terhadap pelayanan kegiatan untuk mewujudkan hak perempuan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilan, persalinan dan kesehatan reproduksi perempuan, termasuk keluarga berencana serta bayi.
Menurutnya, IBI adalah organisasi profesi satu-satunya wadah bidan di Indonesia, berdiri pada 24 Juni 1951 di Jakarta.
“Saat ini organisasi IBI telah memiliki pengurus daerah di 34 provinsi, pengurus cabang di 514 kabupaten/kota dan pengurus ranting di 4792 kecamatan/unit pelayanan/pendidikan dengan jumlah anggota aktif 263.711 orang,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sulteng yang diwakili Penjabat Sekretaris Provinsi (Sekprov), Mulyono dalam sambutannya mengatakan, IBI sebagai organisasi profesi bidang kesehatan adalah mitra kerja pemerintah daerah yang sangat berperan aktif dan strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan.
Hal tersebut sejalan dengan arah pembangunan kesehatan untuk lebih meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan sumber daya manusia yang berkualitas.
Kehadiran IBI sangat menentukan keberhasilan visi “gerak cepat menuju Sulawesi Tengah lebih sejahtera dan lebih maju” yang ditekankan pada misi meningkatkan kualitas manusia melalui layanan kesehatan dasar.
“Saya mengingatkan kepada para bidan untuk meningkatkan fungsi dan perannya sebagai komponen pembangunan dalam rangka menyukseskan pembangunan kesehatan daerah,” katanya.
Menurutnya, masih tingginya kasus kematian ibu dan bayi di Sulteng serta rendahnya minat keluarga untuk mengikuti program keluarga berencana dapat menjadi potret sekaligus tolok ukur bagaimana gambaran pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB dilapangan.
Untuk itu diharapkan setiap individu bidan bisa merefleksikan diri dan berpacu meningkatkan kompetensi supaya dapat memberikan pelayanan KIA-KB serta kesehatan reproduksi yang sesuai dengan koridornya dan juga sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Dia berharap, IBI bersama organisasi profesi kesehatan lainnya dapat berkolaborasi guna meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi di Sulteng. CAL