PALU– Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid memimpin langsung jalannya pertemuan bersama para lurah secara virtual pada Ahad (18/7/2021) di Ruang Command Center.
Pertemuan yang juga dihadiri Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido, Sekretaris Kota Palu, Asri, dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah tersebut membahas tentang penanganan Covid-19 di wilayahnya.
Dalam arahannya, Walikota Hadianto menekankan agar para camat dan lurah melakukan penertiban yang begitu ketat, khususnya dalam pelaksanaan Salat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban nanti.
Anak-anak dan lanjut usia katanya, tidak boleh ikut Salat Idul Adha di masjid serta pemotongan hewan kurban dipastikan jangan sampai ada kerumunan, sehingga pembagian dagingnya tidak perlu datang ke masjid, namun diantar ke rumah warga masing-masing.
“Pengumuman tentang daya tampung masjid saat Salat Idul Adha sudah harus dijalankan mulai besok, 30 persen di dalam masjid dan 20 persen di luar masjid,” katanya.
Menurut walikota, kebijakan penyelenggaraan Salat Idul Adha ini dinilai cukup berani karena sebenarnya daerah yang masuk dalam zona merah tidak boleh menyelenggarakan Salat Idul Adha baik di masjid maupun di lapangan.
“Saya minta penertiban begitu ketat. Jangan sampai kita tidak bisa atur dengan baik. Satpol PP melakukan pengamanan di semua masjid. Petugas wajib memulangkan jemaah apabila sudah melebihi kuota yang ditentukan,” ungkapnya.
Walikota juga meminta kepada para lurah agar mengawasi warga yang sedang melakukan isolasi mandiri dan memastikan bantuan dari Dinas Sosial Kota Palu betul-betul sampai kepada mereka atau keluarga yang terpapar Covid-19 di rumah sakit.
“Saya harap para lurah dan satgas Covid-19 di kelurahan melakukan penertiban, khususnya kepada para pedagang, tidak perlu menunggu Satpol PP. Jangan kita menganggap operasi yustisi yang melaksanakan penertiban. Saya minta lurah dan satgas turun melakukan sosialisasi kepada para pedagang,” tuturnya.
Walikota mengingatkan Virus Corona varian delta kini sudah masuk di Sulawesi Tengah (Sulteng) tepatnya di Morowali.
Olehnya diperlukan kewaspadaan apalagi cuaca beberapa hari ini di Kota Palu menunjang penularan virus tersebut. “Jangan sampai kita tidak mampu mengendalikan ini, sehingga kita melakukan PPKM darurat. Saya butuh keseriusan kita untuk saling bahu membahu melakukan penanganan Covid-19 di Kota Palu,” imbuhnya. CAL
Komentar