PALU– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura didampingi Dharma Gunawan menerima kunjungan pengurus DPD REI Sulteng beserta rombongan bertempat di ruang kerjanya, Rabu (18/8/2021).
Inti kunjungan dari pengurus DPD REI yang diketuai Muhammad Rizal dalam hal penyediaan bangunan hunian tetap (huntap) bagi penyintas korban bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi yang terjadi 28 September 2018 silam.
Menurut Muhammad Rizal, rencana penyediaan huntap dalam rangka menyukseskan program gubernur dan membantu warga terdampak bencana.
“Mudah-mudahan gubernur dapat memberikan tanggapan dan menerima tawaran kerjasama kami dari DPD REI Sulawesi Tengah untuk menyelesaikan masalah terkait penyediaan lokasi. Untuk Kota Palu, kami bisa menyediakan 1.000 unit, sementara Kabupaten Sigi dapat kami siapkan 500 unit,” katanya.
Untuk harga per unitnya menurut Muhammad Rizal, berdasarkan patokan harga jual perumahan pada kisaran Rp 156.500.000, termasuk BPHTB, PPH, dan biaya balik nama.
Adapun waktu pengerjaan per unit bangunan membutuhkan waktu dua pekan hingga sebulan, mengingat pihak DPD REI memiliki jaringan luas untuk menyuplai material bangunan serta tenaga kerja.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Rusdy Mastura memberikan apresiasi atas usulan dari pihak DPD REI.
Bahkan gubernur mengaku telah menyediakan anggaran Rp 61 miliar untuk pengalihan kepemilikan tanah.
Gubernur mengakui ada beberapa skema yang dapat dilakukan dalam hal penyelesaian masalah huntap bagi mereka tidak memiliki rumah sepanjang sesuai data yang bisa dipertanggungjawabkan.
BTN melalui REI menurut gubernur, diharap bisa memyediakan bangunan dimaksud, alokasi dananya bisa melalui kredit lewat PEN dengan bunga 4%.
Gubernur bahkan bisa menjadi jaminan sepanjang hal tersebut betul untuk korban bencana.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut para pengurus DPD REI seperti Muhammad Rizal (ketua), Slamet Mulyono (Sekretaris), Handry Kawet (bendahara), Ita Puspita (wakil ketua), Anjas Lamarata (wakil ketua). Selain itu turut hadir Kacab BTN Handako Prasetyo, Deputi BTN Raden Kusnandar, dan pihak terkait lainnya. CAL
Komentar