SABTU (21/8/2021) pagi itu sekira pukul 08.40 Wita, sejumlah pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palu bersama anggota Taruna Siaga Bencana atau Tagana tampak mulai sibuk di dapur umum mempersiapkan kebutuhan makanan bagi warga di Kompleks Perumahan Dosen (Perdos) Universitas Tadulako (Untad), Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore.
Untuk apa dan bagaimana aktivitas di dapur umum yang didirikan oleh Dinsos Palu? Berikut laporannya…
OLEH: APRISAL
Pendirian dapur umum tersebut sebagai upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Palu untuk memenuhi kebutuhan logistik di kawasan Perdos Untad yang mulai Senin (16/8/2021) lalu diberlakukan Lock Micro Efektif atau pembatasan yang sangat ketat.
Hal ini menurut Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, dikarenakan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi, khususnya di wilayah Perdos.
Bahkan berdasarkan data yang diperoleh penyebaran Covid-19 sudah mendekati 30 persen dan kematian sudah mencapai 17 persen.
Di lokasi Perdos, terlihat dua dapur umum didirikan dari Dinsos Kota Palu dan Provinsi Sulteng.
Masing-masing petugas di dua dapur umum itu tampak sibuk mempersiapkan paket makanan kepada warga terdampak Covid-19 di Kompleks Perdos.
Pagi itu di dapur umum, sejumlah pegawai Dinsos Palu bersama petugas Tagana disibukkan dengan aktivitas mulai mempersiapkan makan siang bagi ribuan orang.
Ada yang menyiapkan bahan makanan, adapula mengiris bawang, memotong sayur, dan bahkan mulai memasak nasi.
Bahkan ada pula petugas yang tampak baru datang dari pasar membeli kebutuhan lainnya untuk paket makan tersebut.
Tidak lama kemudian, Wakil Walikota Palu, dr Reny Lamadjido tiba di dapur umum untuk meninjau aktivitas para petugas. Wawali juga sempat mengecek makanan yang dimasak oleh petugas pada Sabtu pagi itu.
Dalam sehari, petugas mengaku bisa menyiapkan hingga 5.000 paket nasi bungkus dengan menu berbeda untuk makan siang dan malam.
“Kami menyiapkan makanan dua kali sehari, siang dan malam,” kata Walawati, Sekretaris Dinsos Kota Palu yang ditemui di dapur umum, Sabtu pagi.
Untuk paket makan siang biasanya tersalurkan kepada yang warga terdampak Covid-19 usai Salat Zuhur, sementara makan malam mulai dibagikan usai Salat Magrib.
Sementara mekanisme pendistribusiannya, jika sudah selesai dimasak, ketua RT mendatangi dapur umum mengambil paket makanan untuk selanjutnya dibagikan kepada warganya di rumah masing-masing.
Ribuan orang yang dilayani makan siang dan malam itu terdiri dari warga Perdos, relawan hingga petugas yang terlibat dalam Lock Micro Efektif seperti Satpol PP, TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan.
“Alhamdulillah sejauh ini (penyalurannya) lancar, tidak ada kendala,” kata Walawati.
Walawati sendiri mengaku tiap hari turun tangan ke dapur umum mulai pagi hingga malam hari untuk ikut membantu menyiapkan kebutuhan makanan dan memasak, serta memastikan paket nasi bungkus tersalurkan dengan baik.
“Harapan kita, semua bantuan makanan ini tersalurkan dengan baik,” katanya.
Walikota Hadianto pun menyempatkan meninjau pendirian dapur umum yang dilakukan oleh Dinsos bersama para tagana.
Rencananya, pemberlakuan Lock Micro Efektif di kawasan Perdos Untad tersebut berlangsung selama sepekan tergantung dari angka penyebaran Covid-19.
“Kita berharap sampai zero di Perdos ini. Setelah itu kita berlakukan lagi di wilayah lainnya,” ucap walikota.
Selain meninjau dapur umum, walikota yang juga didampingi Ketua Karang Taruna Kota Palu, Irsan Satria menyempatkan diri mengidentifikasi langsung titik-titik akses masuk ke wilayah Perdos, sehingga nantinya bisa dilakukan penjagaan oleh aparat untuk pengetatan.
Walikota menjabarkan, hal-hal yang harus diperhatikan khusus wilayah Perdos yakni tidak ada kegiatan apapun baik sifatnya kecil dan besar, penutupan akses masuk Perdos dari pukul 19.00 sampai dengan 06.00 pagi, pemasangan bendera hijau dan merah untuk mengidentifikasi mana yang aman dan tidak aman di Perdos.
Selain itu, pengetatan bagi warga yang akan masuk ke Perdos dimana harus memperlihatkan hasil swab antigen negatif, pelaksanaan vaksinasi dan swab yang masif bagi warga Perdos, pasien yang terkonfirmasi positif langsung dibawa ke Bapelkes sebagai lokasi isolasi terpadu Kota Palu.
Warga yang satu rumah dengan pasien terkonfirmasi positif langsung melakukan isolasi mandiri, serta kafe-kafe yang ada di Perdos harus tutup.
Sementara itu, walikota memutuskan akan melakukan pelonggaran di kawasan Perdos, namun pengawasan tetap dilakukan oleh pemerintah setempat, baik camat, lurah, dibantu para RT dan RW, serta kepala puskesmas.
Hal itu berdasarkan hasil rapat koordinasi dan evaluasi PPKM Level 4 di Kota Palu yang dipimpin walikota secara virtual pada Jumat (20/8/2021) malam.
“Para camat dan lurah di Perdos untuk memastikan warga yang melakukan isolasi mandiri betul-betul mendapat perhatian. Berikan mereka paket sembako, makanan, dan paket vitamin sampai dengan selesai isolasi mandiri,” tegas Walikota Hadianto.
Dalam rapat itu juga memutuskan bahwa Lock Mikro Efektif selanjutnya akan diberlakukan di dua kelurahan yakni Kelurahan Birobuli Utara tepatnya di Jalan Ramba serta Kelurahan Birobuli Selatan di Jalan Tangkasi dan Banteng. Penetapan Lock Mikro Efektif di Jalan Banteng, Ramba, dan Tangkasi itu mulai berlaku pada Senin (23/8/2021) pekan depan. ***
Komentar