SIGI- Seorang anak di Desa Tulo Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah tega membacok ayah kandungnya hingga tewas.
Selain itu peristiwa nahas yang terjadi pada Ahad (26/9/2021) itu juga melukai dua warga yang melerai.
“Memang benar kejadian pembacokan oleh seorang anak berinisial AR (16) di Desa Tulo tadi sekira pukul 10.30 Wita,” kata Kapolres Sigi, AKBP Yoga Priyahutama melalui Kasubbag Humas, Iptu Ferri Triyanto saat dikonfirmasi, Ahad malam.
Kejadian itu mengakibatkan tiga orang korban yakni ayah kandung pelaku sendiri yakni berinisial AI (56) yang meninggal dunia.
Dua orang lainnya yang masih ada hubungan keluarga dengan pelaku yakni AH (23) dan TM (73) mengalami luka-luka pada bagian tubuhnya.
Dia menceritakan kronologis kejadian bermula saat pelaku AR menanyakan kepada ayahnya AI tentang ayamnya di dalam kandang apa sudah dikeluarkan atau belum.
AI lalu menjawab sudah dikeluarkan, namun secara tiba-tiba pelaku AR langsung melemparkan batu ke ayahnya.
Kemudian pelaku mengambil parang dan langsung membacok ayahnya berkali-kali di bagian badan dan muka korban.
Melihat hal itu SA, ibu dari pelaku langsung berlari untuk memberitahukan kepada tetangganya TM dan AH untuk mau melerai.
Namun pelaku langsung membalik dan mengayunkan parang dan menebas kedua korban tersebut.
Setelah mendapat laporan dari warga, aparat Polsek Dolo yang dipimpin Kapolsek Dolo, Iptu Jimmy M Tobing segera ke lokasi kejadian untuk menolong korban.
Polisi bersama masyarakat juga melakukan pengejaran kepada pelaku yang melarikan diri ke arah sungai.
Pelaku kemudian melompat ke sungai, namun nahas tidak dapat berenang, akhirnya tenggelam.
Pelaku tewas di sungai Tulo. Polisi dibantu warga lalu mengevakuasi pelaku dan membawa ke rumahnya untuk kemudian dimakamkan.
Dari kejadian tersebut, Kapolsek Dolo bersama anggotanya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi juga mengambil keterangan dari para saksi dan mengamankan barang bukti di TKP untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Saya sangat berharap kejadian yang memilukan ini tidak terjadi kembali, khususnya di wilayah Kabupaten Sigi,” tuturnya. HAL
Komentar