29.924 Rumah Tangga di Sulteng Tergolong Sangat Miskin

-Utama-
oleh

PALU– Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tengah (Sulteng), Ma’mun Amir mengikuti rapat koordinasi (Rakor) Perluasan Wilayah Prioritas Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim Wilayah Tengah dan Timur Indonesia Tahun 2022 di ruang kerjanya, Kamis (4/11/2021).

Wagub saat itu didampingi Pelaksana Tugas Kepala Bappeda Sulteng, Cristina Sandra Tobondo mengikuti rakor yang dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting.

Sekertaris Eksekutif TNP2K, Suprayoga Hadi dalam sambutannya menyampaikan, sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia terkait kemiskinan ekstrem bahwa walaupun meghadapi pandemi, upaya pemerintah untuk menangani kemiskinan ekstrem tidak boleh berhenti agar kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 dapat mencapai 0%.

Dia mengatakan, percepatan penanganan kemiskinan ekstrem harus dilaksanakan secara terintegrasi melalui kalaborasi intervensi.

“Pastikan intervensi di sektor pendidikan, kesehatan, dan air bersih dapat diterima,” ucapnya.

Wahyu Agus dari Bappeda dalam laporannya menyampaikan, berdasarkan hasil dari Badan Pusat Statistik pada Maret 2021, angka kemiskinan di Sulteng sekira 13%.

Kemudian, berdasarkan Permensos Nomor 146 Tahun 2020 pada 26 Oktober, angka kemiskinan rumah tangga di Sulteng sebesar 323.842, dan yang tergolong sangat miskin sebesar 29.924.

“Pada pekan ketiga atau keempat November 2021 ini, nantinya dilaksanakan eksistensi teknis oleh TNP2K Pusat kepada 25 provinsi dan 212 kabupaten/kota dalam upaya penajaman sasaran program penanggulangan ekstrim,” kata Suprayoga Hadi. LAH

Komentar