Ekonomi Sulteng Tahun Ini Diproyeksi Tumbuh 9-10 Persen

-Ekonomi, Utama-
oleh

PALU– Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tengah (Sulteng), Abdul Madjid Ikram memproyeksi angka pertumbuhan ekonomi di wilayahnya pada tahun 2021 mencapai 9-10 persen.

Demikian disampaikan Abdul Madjid Ikram saat Rapat Tahunan BI tahun 2021 melalui aplikasi zoom, Rabu (24/11/2021).

Abdul Madjid menuturkan, pertumbuhan ekonomi Sulteng berada di tiga besar di wilayah Indonesia Timur di bawah Papua dan Maluku Utara. Dia menyebut, masyarakat Sulteng harus bangga dengan pencapaian ini. Meski masih berada dalam situasi pandemi, namun pertumbuhan ekonomi provinsi ini tetap membaik.

Pada triwulan pertama tahun 2021, ekonomi Sulteng tumbuh 6,5 persen, lalu meningkat tajam di triwulan kedua sebesar 15,7 persen dan triwulan ketiga mencapai 10,2 persen.

“Ini sangat membanggakan kita, karena kita bisa bertahan dan bangkit di tengah pandemi. Saya melihat angka pertumbuhan ekonomi Sulteng tahun ini bisa mencapai 9 atau 10 persen, tutur.

Dia menambahkan, hal lain yang menggembirakan adalah, pertumbuhan ekonomi tinggi tidak dibarengi dengan angka kenaikan harga kebutuhan pokok atau inflasi. Inflasi di Sulteng pada Oktober 2021 hanya tercatat 1,17 persen.

Dari sisi nilai tukar petani kata dia, para petani di Sulteng sejahtera karena pendapatannya lebih tinggi dibanding pengeluaran.

“Angka pengangguran dan angka kemiskinan kita juga menurun. Ini sangat baik sekali,” ujar Abdul Madjid.

Meski demikian kata dia, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam tujuannya mencapai kesejahteraan rakyat. Masih banyak potensi-potensi yang telah dikembangkan namun belum optimal.

Di sisi potensi pendapatan daerah misalnya. Masih ada pelaksanaan teknisnya yang belum menggunakan sistem digital.

BI Sulteng mengajak para pemangku kebijakan untuk bersama-sama menghadapi tantangan ini dan menyelesaikan tantangan tersebut. “Mari kita bersama-sama mencarikan solusinya. BI Sulteng siap membantu demi pembangunan daerah kita,” tutur Abdul Madjid. GUS

Komentar