PALU– Pihak Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) meluncurkan 10 buku cerita rakyat berbahasa daerah yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia di sebuah hotel Jalan Malonda, Kota Palu, Senin (13/12/2021).
Gubernur Rusdy Mastura diwakili Pelaksana Tugas Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Yudiawati Vidiana membuka peluncuran buku cerita rakyat yang diterjemahkan dari berbagai daerah di Sulteng,
Dalam kesempatan itu, Yudiawati Vidiana yang membacakan sambutan Gubernur Sulteng menyatakan mendukung berbagai program yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa.
“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan atau program kerja dari Balai Bahasa Sulawesi Tengah untuk mengembangkan tingkat literasi, sastra dan budaya masyarakat Sulteng secara keseluruhan,” ujar Yudiawati Vidiana.
Menurutnya, dengan hadirnya buku-buku ini akan melindungi kepunahan bahasa-bahasa daerah yang ada di Sulawesi Tengah.
Apalagi buku ini disertai dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia sehingga mudah dibaca dan dipahami serta sangat baik untuk mengembangkan literasi bahasa daerah.
“Balai Bahasa bisa bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk mendukung bahasa daerah. Juga, meningkatkan kreativitas penulis untuk melahirkan buku-buku berkualitas dan buku terbarunya,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah, Sandra Safitri Hanan menjelaskan, ada tiga tujuan melahirkan naskah terjemahan, yaitu kelestarian bahasa daerah, pelestarian sastra daerah, dan meningkatkan gerakan literasi nasional.
Dia menyampaikan dukungannya kepada Pemerintah Provinsi Sulteng untuk kegiatan dan program pengembangan literasi dari Balai Bahasa.
“Mohon dukungannya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan pemerintah kabupaten dan kota se Sulawesi Tengah untuk menambah percetakan buku bacaan ini, karena manfaatnya sangat besar,” katanya.
Usai peluncuran buku kemudian dilanjutkan dialog dengan para pengarang buku cerita rakyat. HAL
Komentar