PALU– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) yang diwakili Staf Ahli Gubernur, Dahri Saleh secara resmi membuka acara diskusi terfokus optimalisasi penggalian potensi pajak sawit untuk peningkatan pendapatan daerah di Sulawesi Tengah bertempat di sebuah hotel Jalan Mohammad Hatta, Kota Palu, Selasa (21/12/2021).
Dalam sambutan gubernur yang dibacakan Staf Ahli Dahri Saleh mengatakan, sawit merupakan komoditas yang turut berkontribusi dalam meningkatkan devisa negara.
Usaha perkebunan kelapa sawit menjadi subsektor andalan dari sektor pertanian dengan menempatkan Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia.
“Menurut data index mundi tahun 2020. harga sawit dunia yang menunjukkan tren baik, mendukung pertumbuhan sektor ini di tengah lesunya perekonomian akibat pandemi Covid-19,” katanya.
Namun peningkatan luas lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia tidak berkorelasi positif terhadap peningkatan penerimaan negara atas pajak.
Dia mengatakan, untuk Sulteng, belum diketahui seberapa besar potensi pajak dari sektor perkebunan sawit.
Oleh sebab itu, diperlukan identifikasi optimalisasi potensi pendapatan asli daerah (PAD) dengan evaluasi permasalahan yang selama ini terjadi, sehingga pada gilirannya dapat dirumuskan kebijakan pemerintah lebih sesuai dan tepat.
Karena kata dia, kemandirian dalam pengelolaan PAD merupakan kunci kemandirian daerah. Sumber PAD yang berasal dari pajak dan retribusi daerah masih terbuka luas untuk dikembangkan dengan mendayagunakan potensi daerah dalam membangun daerahnya sendiri.
“Untuk itu, saya sangat mengharapkan kontribusi aktif dari para peserta diskusi dalam forum ini, sehingga data hasil penelitian ini nantinya benar-benar bisa menjadi rekomendasi yang tepat, terutama mendorong perbaikan terhadap tata kelola perkebunan sawit, khususnya terkait mekanisme perhitungan penerimaan negara atas pajak dan alokasi kontribusi bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan PAD di Sulawesi Tengah,” kata Staf Ahli mengakhiri sambutan gubernur.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako Palu, Moh Ikbal menyampaikan, diskusi yang dilaksanakan terfokus pada optimalisasi penggalian potensi pajak sawit untuk peningkatan pendapatan daerah di Sulteng.
Dia menilai PAD di Sulteng masih rendah, sehingga keterkaitan ke pemerintah pusat masih tinggi.
Menurutnya, untuk meningkatkan PAD terkadang kepala desa kalau diberikan insentif akan bersungguh-sungguh dalam hal penarikan pajak.
Salah satu upaya menurunkan angka kemiskinan yakni pihak perusahaan perlu menggandeng BumDes karena lahan berada di desa.
Direktur Eksekutif TUK, Edi Suteisno berharap kualitas dan potensi sawit dapat meningkat.
Edi Sutrisno juga memberikan apresiasi kepada semua pihak, sehingga kegiatan diskusi dapat berlangsung, terutama pihak pemerintah dan menyatakan siap mendukung program pemerintah agar lebih maju. HAL
Komentar