Jelang Nataru, BI Sulteng Siapkan Uang Tunai Rp 777,3 Miliar

-Ekonomi, Utama-
oleh

PALU– Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tengah (Sulteng) memastikan kesiapan dan ketersediaan instrumen pembayaran, baik tunai maupun non tunai dalam menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru (nataru).

Dari sisi pembayaran tunai, BI Sulteng menjaga ketersediaan uang kartal yang cukup dengan kualitas yang baik di masyarakat. BI Sulteng memperkirakan kebutuhan uang pada Desember 2021 sebesar Rp 777,3 miliar.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sulteng, Viktor Arya Bekti pada Kamis (23/12/2021) menuturkan, kebutuhan uang tunai pada tahun ini meningkat 10,03 persen dibanding 2020.

“Kebutuhan uang tunai tahun ini meningkat karena ekonomi kita telah pulih. Mobilitas dan konsumsi masyarakat selama Natal dan tahun baru nanti akan lebih tinggi,” tuturnya.

Dia menambahkan, dari total kebutuhan uang tunai itu, BI Sulteng menyediakan pasokan uang sebesar Rp 239 miliar melalui perbankan di Kota Palu, Kabupaten Banggai dan Kabupaten Tolitoli.

“Dengan estimasi tersebut, Bank Indonesia menjamin ketersediaan uang rupiah layak edar kepada masyarakat melalui ATM dan layanan perbankan lainnya,” katanya.

Untuk penukaran uang kecil kata dia, dapat dilakukan melalui kantor bank umum. Sedangkan untuk penukaran uang rusak atau tidak layak edar dapat dilakukan kembali mulai 6 Januari 2022 melalui website PINTAR, https://pintar.bi.go.id.

LUNCURKAN BI-FAST

Bank Indonesia terus melakukan akselerasi program-program digitalisasi sesuai Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia 2025 (BSPI) untuk membangun sistem pembayaran non tunai yang cepat, mudah, murah, aman dan andal bagi seluruh masyarakat.

Hal ini dilakukan dengan meluncurkan layanan Bank Indonesia Fast Payment (BI-FAST) pada Selasa (21/12/2021) lalu.

BI-FAST adalah infrastruktur sistem pembayaran yang bertujuan untuk mempermudah transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat.

Melalui BI-FAST, nasabah dapat melakukan transaksi transfer antar bank dengan nominal mencapai Rp 250 juta per transaksi dan dengan biaya lebih murah yaitu maksimal Rp 2.500 per transaksi. Selain itu, nasabah dapat memanfaatkan proxy address seperti nomor HP atau alamat email sebagai pengganti nomor rekening dan tentunya transaksi dapat dilakukan dengan lebih aman karena terdapat fitur Anti Money Laundering & Combating Financing of Terrorism. GUS

Komentar