Pj Sekprov Sulteng Sebut Jadi Dai Harus Punya Karakter Kuat dan Bahasa yang Santun

-Utama-
oleh

PALU– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) diwakili Penjabat (Pj) Sekretaris Provinsi (Sekprov), Moh Faizal Mang membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Sulteng di aula LPMP, Jalan Soetomo, Kota Palu, Ahad (2/1/2022).

Kegiatan dihadiri oleh Sekjen Ikadi Pusat Khairan M Arif, Ketua MUI Sulteng HS Ali bin Muhammad Aljufri, Pelaksana Tugas Karo Kesra M Jen Ismail, dan Ketua Ikadi Sulteng Moh Rizal Yasin.

Menurut Sekjen Ikadi, setiap orang yang menyuruh orang lain pada kebaikan merupakan dai. Dia mengatakan, visi misi Ikadi ialah membawa dakwah yang profesional yakni berdakwah dengan ilmu, bukan cacian dan hasutan.

Ikadi tambahnya terbuka dan siap bekerjasama dengan siapapun, termasuk dengan pemerintah daerah. “Bisa disimpulkan kami perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Pj Sekprov mengatakan, Muswil Ikadi ialah momen untuk melakukan proses-proses organisasi agar terbentuk kepengurusan yang solid dan visioner.

Dia mengapresiasi kinerja Ikadi Sulteng sebagai wadah pemberdayaan dan pengkaderan untuk mencetak dai yang profesional.

Karena menjadi dai katanya, harus memiliki karakter kuat, bahasa santun dan strategi dakwah kreatif, selain bekal pengetahuan agama yang cukup.

“Agar kedepan dapat dihasilkan kader-kader pendakwah Sulawesi Tengah yang berwajah Rahmatan Lil’alamin, yang mencerahkan, menyejukkan dan mampu membimbing umat ke jalan yang benar,” katanya.

Di penghujung sambutan, pj sekprov menyampaikan pantun spesial dari gubernur ke peserta muswil, “pergi ke sawah berlari-lari, bersama kawan ceriakan hati, dengan berdakwah kita sebarkan ilmu yang Islami, untuk membangun Sulawesi Tengah lewat Ikadi”.

Sebelum meninggalkan tempat acara, Faizal Mang menerima kenang-kenangan buku berjudul Islam Moderat dan Moderasi Islam dari Sekjen Ikadi. HAL

Komentar