Naik Tiga Kali Lipat, Transaksi Digital di Sulteng Tembus Rp 994 Miliar

-Ekonomi, Utama-
oleh

PALU– Upaya Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam menggelorakan penggunaan transaksi non tunai atau transaksi digital membuahkan hasil. Pada tahun 2021, transaksi non tunai di Bumi Tadulako naik tiga kali lipat.

Analis Unit Pengawasan Sistem Pembayaran BI Sulteng, Riemas Anugrah saat mendampingi Kepala Kantor BI Sulteng, Abdul Madjid Ikram menuturkan, jumlah transaksi uang elektronik pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp 994 miliar. Angka ini naik tiga kali lipat dibanding transaksi uang elektronik di tahun 2020 sebesar Rp 328 miliar.

Kepala Kantor BI Sulteng, Abdul Madjid Ikram mengatakan, peningkatan yang signifikan terhadap transaksi non tunai adalah berita menggembirakan.

Peningkatan jumlah transaksi ini menandakan bahwa masyarakat Sulteng telah sadar akan manfaat bertransaksi secara non tunai.

“Kami selalu mengajak masyarakat untuk bertransaksi secara non tunai karena manfaatnya banyak sekali,” tutur Abdul Madjid Ikram.

Dia mengatakan, BI Sulteng terus mendorong penerapan digitalisasi sistem pembayaran di sektor pemerintahan, UMKM dan sosial.

Abdul Madjid mengaku bersyukur karena Pemerintah Provinsi Sulteng maupun walikota dan para bupati telah sepakat untuk menerapkan digitalisasi sistem pembayaran ini.

“Perlahan-lahan sudah mulai diterapkan pemerintah. Di Kota Palu, pak walikota telah menerapkan transaksi non tunai di areal parkir bandara. Nanti kedepan, budaya transaksi non tunai ini akan dibiasakan. Itu yang terus kami dorong,” ujarnya.

Abdul Madjid Ikram optimis jika digitalisasi pembayaran di pemerintahan ini telah diterapkan menyeluruh, Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan meningkat.

Dia menambahkan, di sisi UMKM, BI Sulteng telah menyediakan platform Quick Response Indonesian Standart (QRIS) bagi pelaku UMKM. Dengan aplikasi QRIS, transaksi menjadi lebih mudah, murah, dan aman.

“Harapan kami, pasar-pasar tradisional sudah pakai QRIS, jadi transaksi tunai pelan-pelan kita kurangi,” ujarnya.

Perlu diketahui, 94.317 pelaku UMKM di Sulteng telah  terdaftar di QRIS. Rata-rata transaksi setiap bulannya tercatat 39.000 kali dengan nominal Rp 19 miliar.

Untuk mempermudah merchant dalam mendaftar QRIS, masyarakat dapat mendaftarkan usahanya atau mencari informasi lebih lanjut pada linktr.ee/QRIS_Sulteng.

Selain QRIS, BI bersama perbankan baik nasional maupun lokal juga mendorong penetrasi BIFAST sebagai infrastruktur sistem pembayaran yang bertujuan untuk mempermudah transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat. GUS

Komentar